Jejak Dakwah Hanan Attaki, Ditolak Sana Sini Berujung Gabung NU
Pendakwah Hanan Attaki resmi berikrar dan bergabung sebagai anggota Nahdlatul Ulama (NU) pada Kamis (11/5) kemarin.
Ketua Umum Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Marzuki Mustamar membimbing Hanan Attaki menyampaikan ikrarnya menjadi anggota NU. Ikrar yang dibacakan oleh Marzuki kemudian diikuti Hanan Attaki dengan disaksikan seluruh jemaah yang hadir.
"Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu melahirkan saya. Karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali, pertama jasadnya oleh orang tua biologisnya, kedua dilahirkan ruhiyah-nya oleh gurunya atau mursyidnya," kata Hanan Attaki dikutip di laman resmi NU Jatim.
Hanan Attaki selama ini dikenal sebagai pendakwah yang kerap berceramah di tengah-tengah anak muda. Hanan lahir di Aceh 31 Desember 1981. Ia merupakan lulusan Pondok Pesantren Ruhul Islam Banda Aceh.
Setelah lulus pondok pesantren, ia melanjutkan kuliah di Universitas Al-Azhar, Mesir dengan beasiswa. Hanan mengambil jurusan Tafsir Al Quran, Fakultas Ushuluddin Al Azhar dengan gelar Lc.
Setelah lulus dari Al-Azhar, Hanan memilih menetap di Bandung bersama istri dan anaknya. Dia kemudian bekerja sebagai pengajar SQT Habiburrahman.
Hanan mulai dikenal publik ketika menginisiasi gerakan Shift atau Pemuda Hijrah yang menjembatani generasi millenial untuk aktif berdakwah.
Liputan Khusus CNNIndonesia.com yang diterbitkan Juli 2019 lalu menjelaskan Shift resmi dibentuk pada Maret 2015. Kala itu, Shift terbentuk ketika Hanan Attaki berusaha melibatkan anak-anak muda dalam kegiatan dakwahnya.
Bahasa dakwah di atas mimbar yang dilakukan Hanan ramah bagi kalangan anak muda. Tujuannya agar lebih mudah dicerna dan diterima.
Hanan menggunakan komunikasi yang lebih familiar bagi kawula muda. Semisal, pengemasan konten di media sosial yang disukai kaum milenial.
Hanan sempat mengalami penolakan dan pembubaran ketika menggelar dakwahnya di beberapa daerah Jatim beberapa waktu lalu.
Dakwah Hanan yang dikemas menjadi Konser Langit ditolak di sejumlah kabupaten/kota Jawa Timur, di antaranya Gresik, Jember dan Situbondo pada medio Juli 2022 lalu.
Bahkan, dakwah Hanan di Masjid Al-Muttaqien, Desa Laden, Kecamatan Pamekasan, Madura dibubarkan pada 12 Februari lalu.
Pihak PCNU Gresik bahkan sempat menolak Hanan untuk berceramah di Masjid Agung Maulana Malik Ibrahim pada 30 Juli 2022 lalu. Salah satu alasannya lantaran Hanan disinyalir mantan anggota HTI.
"Kalau penceramah Eks HTI, kan, berat. Apalagi ditempatkan di Masjid Agung yang notabene milik Pemkab Gresik. Intinya kami keberatan lah, kalau bisa nggak usah mengundang ustaz itu," kata Sekretaris PCNU Gresik Mohammad Syifaul Fuad saat itu.
Pada video klarifikasinya, Hanan menjelaskan tak pernah bersinggungan dengan HTI selama ini. Ia mengaku bukan simpatisan apalagi masuk dalam struktur kepengurusan HTI.
Hanan menjelaskan tak pernah ikut organisasi keagamaan manapun saat rampung menyelesaikan kuliahnya di Universitas Al Azhar Mesir.
"Saya berakidah Asy'ari, mengambil mahzab Syafi'i. Karena saya belajar di Al Azhar dan saya sempat nyantri enam tahun selama di Aceh. Sehingga tidak ada hubungan dengan HTI,'' kata dia.
(rzr/isn)