Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan berbicara dengan Presiden Joko Widodo dan partai koalisi terkait cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
Menurut Basarah, Megawati saat ini masih mempertimbangkan opsi cawapres yang muncul, baik yang beredar maupun tidak beredar di media. Namun, dia menegaskan proses penentuan cawapres masih panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kewenangan itu ada pada Ibu Mega, tentu bersama ketua umum parpol peserta kerja sama politik lainnya, akan berdiskusi dengan Pak Jokowi," kata dia di Jakarta, Jumat (12/5).
Basarah menyatakan PDIP saat ini sudah resmi bekerja sama dengan PPP dan Hanura. Dia memberi sinyal akan ada partai politik yang bergabung setelah masa pendaftaran bacaleg KPU 14 Mei.
Basarah pun mengomentari kabar partainya tengah mengincar figur NU untuk mendampingi Ganjar. Wakil Ketua MPR itu menegaskan PDIP tak akan menarik NU dalam pusara politik 2024.
Namun, dia tidak menampik PDIP memiliki rekam jejak kerja sama politik yang panjang dengan NU. Megawati pernah menjadi wakil presiden mendampingi Gus Dur pada 1999. Lalu pada 2004, Megawati yang maju sebagai capres juga didampingi Hasyim Muzadi dari tokoh NU.
"Pada saat Pak Jokowi maju di 2014 wapresnya Pak Jusuf Kalla yang juga adalah salah seorang kader NU. Sekarang pun Pak Jokowi bersama Kiai Ma'ruf Amin juga tokoh NU," kata Basarah.
"Jadi memang NU adalah sumber kawah candradimuka calon-calon pemimpin bangsa," imbuhnya.
Di sisi lain, Basarah mengakui partainya juga terus menjalin komunikasi dengan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia itu. Dia juga akan menghadiri pernikahan adik Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf di Rembang, Jawa Tengah.
"Saya mewakili Ibu Megawati Soekarnoputri untuk terbang ke Semarang kemudian ke Rembang acaranya besok pagi," katanya.