KPU: Jangan Pakai Sentimen Etnis hingga Agama Kampanye Pemilu 2024
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari tak ingin ada kampanye berlandaskan ujaran kebencian etnis hingga agama di Pemilu 2024.
Hasyim berkata semua pihak harus kompak mencegah penggunaan sentimen etnis, agama, dan kesukuan dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.
"Kita mulai kampanyekan sejak sekarang supaya sentimen agama, sentimen etnis atau kesukuan tidak kemudian bertemu menjadi instrumen rasional dalam kampanye, katakanlah memukul," kata Hasyim saat menerima kunjungan beberapa tokoh agama di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (19/5).
"Misalkan ... 'Jangan pilih si ini karena dia orang Arab, jangan pilih si itu karena dia Cina, jangan pilih karena dia Jawa.' Ini kan masalah etnis atau kesukuan," ucapnya.
Hasyim mengingatkan pemilu adalah sarana pembentukan pemerintahan. Pemilu, ucapnya, bukan wadah untuk mengalahkan suku, agama, atau etnis tertentu.
"Tujuannya adalah secara konkret membentuk pemerintahan, terpilihnya pimpinan eksekutif dan legislatif," ujarnya.
Lihat Juga : |
Pada kesempatan yang sama, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar setuju dengan pendapat Hasyim. Ia mendukung penyelenggaraan pemilu yang damai.
Nasaruddin berkata para pemuka agama siap dipinjam mulutnya untuk mengampanyekan pemilu damai. Mereka akan menggerakkan para pendakwah untuk mencegah pertikaian antarumat beragama lantaran beda pilihan politik.
"Jangan sampai nanti hanya kepentingan sesaat, tetapi kita melibatkan emosi keagamaan tidak pada tempatnya. Itu kita akan lakukan pencegahan," ujar Nasaruddin.
(dhf/fra)