Kursi Ki Hadjar Dewantara Rusak Imbas Tawuran, Kapolda DIY Minta Maaf

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 09:49 WIB
Kursi peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang selama ini disimpan di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Jalan Tamansiswa rusak akibat terlempar saat tawuran
Kursi peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang selama ini disimpan di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Jalan Tamansiswa rusak akibat terlempar saat tawuran.CNN Indonesia/Tunggul
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan siap bertanggung jawab atas segala bentuk kerugian yang dialami Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, saat tawuran pecah di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6) kemarin.

Di antara sejumlah kerusakan fasilitas, kursi peninggalan Ki Hadjar Dewantara yang selama ini disimpan di museum tersebut turut rusak akibat terlempar saat tawuran.

Keputusan itu merupakan hasil kesepakatan dari pertemuan di Kantor Yayasan Persatuan Tamansiswa antara Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan; Ketua Cabang PSHT Jogja Sutopan Basuki; dan Presiden Brajamusti, Muchlis Burhanuddin serta perwakilan Yayasan Persatuan Tamansiswa Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kapolda DIY meminta maaf telah menggunakan fasilitas/gedung/aula yayasan untuk mengevakuasi kelompok tersebut, hal ini sebagai tindakan Kepolisian untuk menciptakan kamtibmas dan mencegah adanya korban sebelum dievakuasi ke Mapolda DIY," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo dalam keterangannya, Senin (5/6) malam.

"Apabila hal tersebut menimbulkan adanya kerusakan maka merupakan tanggung jawab dari Polda DIY," lanjut Timbul.

Timbul mengklaim, Ki Dr. Saur Panjaitan XIII MM selaku salah satu pengurus Yayasan Tamansiswa menerima permohonan maaf dari kapolda dan mengucapkan terima kasih telah melaksanakan tugas menjaga kamtibmas.

"Dalam kesempatan tersebut dari kedua kelompok yang terlibat dalam kejadian tersebut (PSHT dan Brajamusti) sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan permasalahan dengan kekeluargaan," tutup Timbul.

Sebelumnya, Kepala Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya Ki Murwanto menyebut sejumlah fasilitas di museum mengalami kerusakan imbas tawuran yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6).

Polisi menyebut tawuran itu melibatkan sejumlah simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, serta masyarakat di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Murwanto mengatakan kursi yang selama ini disimpan di Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Jalan Tamansiswa itu rusak akibat terlempar saat kericuhan terjadi.

"Cuma kursi ini yang rusak, peninggalan Ki Hadjar. Terlempar dari sana ke sini," kata Murwanto, Senin (5/6) sore.

Benda-benda lain yang mengalami kerusakan antara lain pot, tirai bambu serta salah satu pintu yang hingga jebol. Namun, barang-barang itu dipastikan bukan benda bernilai sejarah.

Dijelaskan Murwanto, kerusakan timbul saat salah satu kelompok terlibat tawuran menyelamatkan diri masuk ke museum hingga terpojok di salah satu sudut ruangan. "Akhirnya, pintu itu dijebol. Ratusan (orang) lebih," sambungnya.

Saat itu, kelompok massa lainnya menyerang dengan melakukan pelemparan benda-benda keras macam batu ke mereka yang berlindung di museum.

"Alhamdulillahnya, masyarakat masih memandang Taman Siswa jadi nggak merangsek, aman terkendali. Lemparan batu banyak, massa alhamdulillah bisa kita kendalikan karena masih menghargai peninggalan Ki Hadjar. Batu aja sasarannya manusia itu, bukan fasilitas," katanya.

(kum/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER