Megawati, kata Yandri, mengaku masih perlu membahas tawaran PAN tersebut. PDIP menurutnya menjanjikan bakal membahas perihal itu dalam pertemuan teknis beberapa waktu ke depan.
"Jadi Bang Zul menyampaikan waktu itu 'Mbak Mega, kita gimana kalau cawapresnya Pak Erick Thohir?' [dijawab Mega], 'Ya Bang Zul, nanti kita bahas lagi, nanti diatur pertemuan yang lebih teknis bagaimana-bagaimana nanti'," kata Yandri di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6).
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengamini bahwa Erick belum berstatus sebagai anggota PAN. Meski begitu, bukan berarti jadi ada batas bagi PAN untuk mengusungnya sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yandri menyebut Erick memiliki 'modal' yang perlu dipertimbangkan para parpol dan koalisi untuk memenangkan Pilpres 2024. Nama Erick, lanjutnya, mentereng di kalangan pecinta bola Indonesia yang universal.
Yandri juga mengklaim Erick mampu menata manajemen BUMN sehingga lebih baik saat ini.
"Jadi saya sampaikan dari kemarin kalau mau Prabowo atau Ganjar menang, ambil Erick," kata dia.
Terpisah, Wasekjen PAN Fikri Yasin mengklaim partainya mengusung Erick bukan karena faktor uang yang dimiliki Menteri BUMN tersebut. Fikri mengklaim hal demikian bukan alasan utama.
Selain sebagai pejabat negara, Erick dikenal sebagai pengusaha. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada tahun 2022, Erick memiliki harta sebesar Rp2,3 triliun.
'[Modal finansial] itu bukan alasan utama," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/6).
Fikri menyebut alasan utama partainya mengusung Erick sebagai cawapres lantaran ingin mendapat efek ekor jas atau coat tail effect di Pemilu 2024.
Menurutnya, elektabilitas Ketua Umum PSSI itu tergolong tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga. Dia yakin suara PAN di pemilu legislatif ikut naik jika mengusung Erick di Pilpres 2024.
"Tentu karena dari sisi popularitas Erick Thohir sangat populer, kemudian pengalaman di pemerintahan dan masih golongan generasi muda. Itu pertimbangannya," kata Fikri kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/6).
![]() Insert - Elektabilitas Erick Thohir |
Fikri pun tidak setuju jika ada yang menganggap PAN terlalu berambisi mencalonkan Erick. Ia mengatakan PAN memiliki skenario politik lain dengan opsi Airlangga Hartarto sebagai capres dan Zulkifli Hasan sebagai Cawapres.
Baginya, berpolitik harus menyiapkan beberapa skenario atau opsi lain bila di tengah jalan menghadapi jalan buntu.
"Karena kalau cuma satu skenario kemudian terjadi sesuatu maka fatal. Tapi skenario utama yang memang Prabowo Erick. Itu konsepnya," kata Fikri.
Pada awal Mei 2023 lalu, Erick Thohir menyatakan akan tegak lurus kepada Presiden Jokowi soal peluangnya menjadi cawapres di Pilpres 2024.
"Saya rasa begini, saya tegak lurus kepada Bapak Presiden, saya ini Menteri BUMN," kata Erick di Kompleks Kementerian BUMN.
Erick mengaku ingin berfokus menyelesaikan tugasnya sebagai menteri dan enggan terjebak oleh hasil survei yang menunjukkan tren positif atas dirinya.
"Jangan kita terjebak pemikiran-pemikiran survei apa itu, ya apresiasi, tapi kita tahu konteksnya di politik Indonesia kalau bicara capres-wapres keputusannya partai," ujarnya.
Belakangan saat ditemui di Surabaya, Erick tetap enggan menanggapi langkah PAN yang mengusulkan namanya menjadi cawapres pada Pilpres 2024.
"Kalau yang itu-itu enggak usah, enggak akan saya jawab," kata Erick di sela meninjau venue FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Selasa (6/6). Saat itu, Ketua PSSI tersebut hanya mau bicara soal sepak bola.
Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago mengatakan setidaknya ada dua faktor utama PAN butuh Erick jelang Pemilu 2024. Pertama, PAN butuh figur populer untuk mengerek suara di Pemilu Legislatif 2024.
Ia menilai PAN akan mendapatkan keuntungan dari sisi efek ekor jas (coat tail effect) bila Erick berhasil sebagai cawapres salah satu kontestan. Terlebih, popularitas Erick belakangan ini unggul di sejumlah hasil survei.
"PAN ingin dorong Erick tentu secara politik PAN butuh figur yang untuk diusung sebagai cawapres. Agar PAN branding-nya bisa diuntungkan," kata Arifki.
Faktor kedua, Arifki menyebut PAN membutuhkan modal logistik, baik finansial maupun jejaring yang dimiliki Erick untuk menggerakkan mesin partai. Terlebih, ia mengatakan Zulhas dan keluarga Erick memiliki kedekatan selama ini.
Karenanya, Arifki memandang hubungan PAN dan Erick saling membutuhkan satu sama lain. Erick butuh PAN untuk melobi partai lain demi mendapat tiket cawapres, sementara PAN butuh Erick untuk urusan logistik dan elektoral.
"Makanya kemanapun narasi dimainkan PAN menyodorkan Erick sebagai cawapres, sehingga terbantu secara logistik juga untuk PAN," kata dia.
(bmw)