PSHT-Brajamusti Gotong Royong Bersih-bersih Museum Terimbas Tawuran

CNN Indonesia
Jumat, 09 Jun 2023 13:31 WIB
Kegiatan ini difasilitasi Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77, serta Hari Ulang Tahun (HUT) Tamansiswa ke-101.
Kerja bakti bersih-bersih kompleks Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya oleh PSHT, Brajamusti, serta TNI-Polri. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Brajamusti, dan masyarakat melakukan kerja bakti bersih-bersih kompleks Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya yang beberapa fasilitasnya mengalami kerusakan imbas insiden tawuran di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6).

Kegiatan ini difasilitasi Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara ke-77, serta Hari Ulang Tahun (HUT) Tamansiswa ke-101. Polisi turut menggandeng dalam gotong royong kali ini.

Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan menjelaskan, kegiatan gotong royong ini sebagai wujud persatuan antarmasyarakat. Ia menegaskan permasalahan tawuran antarkelompok kemarin sudah menemukan titik damai dan tidak perlu dibahas lebih jauh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terlebih, menurut Suwondo, museum yang menjadi lokasi gotong royong ini milik Taman Siswa, organisasi yang menyimbolkan persatuan.

"Karena kami berpikir masa depan. Jadi bahwa memang permasalahan ini sudah selesai dan kita menata masa depan. Masa lalu jangan dibicarakan lagi, sekarang masa depan," kata Suwondo.

Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin menambahkan kegiatan ini sebagai bentuk komitmen perdamaian antara pihaknya dan PSHT seperti yang telah digaungkan di Polda DIY beberapa waktu lalu pascainsiden tawuran.

"Kita berusaha mewujudkan komitmen yang sudah dijalankan di Polda DIY kemarin dengan saudara-saudara kita PSHT," ujar Muslich.

"Kita juga sosialisasikan terus di anggota kita melalui tingkat-tingkat kecamatan dengan deklarasi-deklarasi antara Brajamusti dan PSHT di seluruh kecamatan di DIY kita usahakan," sambung dia.

Sementara itu Ketua PSHT Cabang Yogyakarta Sutopan Basuki mengapresiasi penuh upaya memperkuat jalinan persaudaraan antarkelompok dan menjaga kondusifitas di DIY.

Sutopan dalam kesempatan ini turut mengimbau kepada seluruh anggota PSHT di seluruh daerah agar tak mudah termakan provokasi maupun kabar yang belum tentu kebenarannya.

"Kami sampaikan bahwa kondisi sudah landai adem ayem, tolong jangan termakan provokasi berita-berita yang provokasi dan menimbulkan kerasahan di warga masyarakat Jogja," jelas Sutopan.

"Kalau ke Jogja silakan bertamasya ke Jogja, saya tunggu kedatangannya untuk bertamasya. Rekreasi di Jogja yang ternyata di Jogja itu luar biasa indah nyaman aman," pungkasnya.

Adapun insiden tawuran di Jalan Tamansiswa Minggu (4/6) kemarin, berdasarkan keterangan polisi, melibatkan simpatisan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Brajamusti atau kelompok suporter pendukung klub PSIM Yogyakarta, hingga masyarakat.

Pemicu tawuran masih dalam penyelidikan. Akan tetapi, polisi menyebut, bentrokan ini memiliki benang merah dengan insiden penganiayaan yang melibatkan simpatisan PSHT dan Brajamusti di Bantul, Minggu (28/5) lalu.

Sebelumnya, Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan juga sudah meminta maaf kepada Yayasan Taman Siswa karena terpaksa mengalihkan salah satu kelompok massa terlibat tawuran untuk masuk ke museum demi menghindari jatuhnya korban.

(kum/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER