Kasus Rabies di Sulsel Mencapai Lebih dari 2.300, Lima Orang Tewas
Sepanjang Januari-April 2023, kasus infeksi rabies pada orang di Sulawesi Selatan mencapai 2.395. Sebanyak lima orang di antaranya dilaporkan meninggal akibat gigitan hewan penyebab rabies.
"Gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Sulsel sebanyak 2.395 kasus dan cuci luka (CL) sebanyak 2.381 kasus dan vaksin anti rabies sebanyak 2.082 sejak Januari hingga April tahun ini," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, Ardadi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/6).
"Kasus kematian karena rabies ini selama periode Januari hingga Mei tahun ini berada di Soppeng sebanyak 2 kasus, Toraja Utara 2 kasus dan Sinjai ada 1 kasus. Jadi total kematian karena rabies ada 5 kasus,"sambungnya.
Ardadi menerangkan kasus kematian karena rabies ini akibat warga yang menjadi korban gigitan terlambat untuk melaporkan ke fasilitas kesehatan.
"Kematian yang 5 ini rata rata terlambat penanganan. Harusnya setelah mendapatkan gigitan bisa lakukan cuci luka dan pemberian vaksin antirabies," tuturnya.
Menurut Ardadi masih banyak masyarakat yang tidak melaporkan setelah mengalami gigitan hewan penular rabies untuk segera mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.
"Sejauh ini penanganannya optimal, namun masih saja ada masyarakat yang terlambat melaporkan kasus gigitan sehingga lambat ditangani oleh petugas kesehatan," kata dia.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan menyatakan 95 persen kasus penularan rabies di Indonesia sejauh ini disebabkan gigitan anjing.
Imran mengatakan hewan yang bisa menularkan rabies kepada manusia sebenarnya bukan hanya anjing. Ada beberapa jenis hewan lainnya yang bisa menularkan lewat gigitan.
"95 persen kasus rabies pada manusia didapatkan lewat gigitan anjing yang terinfeksi," ucap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Imran Pambudi lewat siaran pers, Sabtu (3/6).
Dia menyebut sebagian besar kematian akibat rabies itu disebabkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes). Menurutnya, mereka datang ke faskes di atas satu bulan setelah mengalami gigitan.
"Rata-rata mereka baru panik pergi ke Faskes setelah tahu anjing yang menggigitnya itu mati. Jadi yang harus dilakukan jika digigit anjing yang pertama adalah harus segera mungkin pergi ke Faskes untuk dilakukan uji luka," tutur Imran.
Imran mengatakan saat ini ada 25 provinsi yang menjadi endemi rabies. Namun hanya delapan provinsi yang bebas rabies yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Papua Barat, dan Papua.