Bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo bicara singkat saat ditanya mengenai kans didampingi Sandiaga Uno di Pilpres 2024 mendatang.
Dia hanya meminta publik untuk bersabar mengenai cawapres yang akan mendampinginya nanti.
"Sabar. Sudah ketemu Bapak Sandi saya kemarin di Istana. Kemarin sudah ketemu kita," ucap Ganjar di Denpasar, Bali, Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kesempatan yang sama, jawaban Ganjar berbeda ketika ditanya ihwal kans didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Sama kamu (wartawan) boleh," ucap Ganjar seraya tersenyum.
Ganjar Pranowo saat ini belum memiliki bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
PPP, yang sudah menyatakan dukungan kepada Ganjar, mengusulkan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membenarkan kabar tersebut.
Hasto mengatakan usulan disampaikan Plt Ketum PPP Mardiono saat berkunjung ke DPP PDIP pada 30 April lalu. Saat ini, Sandiaga pun sudah resmi menjadi kader PPP.
"Saat itu kan Pak Mardiono Ketua Umum PPP sudah menyampaikan berbagai aspirasi yang berkembang terkait dengan Pak Sandiaga Uno diusulkan dari PPP sebagai salah satu bakal calon wakil presiden," ucap Hasto dalam jumpa pers daring, Kamis (15/6).
Isu kerja sama politik antara PDIP dan Demokrat mencuat dalam beberapa waktu belakangan. Tak lepas dari agenda pertemuan antara Ketua DPP Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Namun, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menampik kabar komunikasi dilakukan demi memasangkan Ganjar dengan AHY.
"Pak AHY kan sudah ada dalam koalisi perubahan, ya sudah kita persilakan (untuk bergabung dengan PDIP). Kita tidak mengarah ke situ (duet Ganjar-AHY)," ujar Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (13/6).
Pengamat politik menilai langkah PDIP menjalin komunikasi dengan Demokrat dalam rangka melobi dukungan jika Pilpres 2024 berjalan dua putaran. Dengan kata lain, PDIP tidak sedang berupaya memasangkan Ganjar dengan AHY.