Pembubaran Rumah Doa Kristen di Tambun Berujung Damai

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2023 18:38 WIB
Ilustrasi doa. Viral pembubaran ibadah di rumah doa di Tambun Bekasi berakhir damai. (iStock/Tinnakorn Jorruang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peristiwa dugaan intimidasi berujung pembubaran ibadah jemaat Kristen di Rumah Doa di Tambun, Bekasi, Jawa Barat berujung perdamaian antara kedua pihak. Peristiwa itu sempat viral di media sosial.

Elyson Lase selaku pendeta penanggung jawab Rumah Doa Cahaya Fajar Pengharapan juga membantah kabar soal anggota TNI yang membubarkan peribadatan.

"Maka hari ini saya sebagai penanggung jawab menyampaikan bahwa yang viral yang mengatakan adanya TNI yang membubarkan daripada peribadatan, saya sampaikan itu tidak benar," ujar Elyson dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (21/6).

Elyson menjelaskan kenyataan yang terjadi adalah keberadaan anggota TNI itu untuk melerai pihak yang terlibat.

Elyson menyebut tindakan anggota TNI yang melerai itu juga dalam kapasitasnya sebagai Ketua RW di lokasi peristiwa.

"Saat ini juga saya sampaikan, persoalan ini telah diselesaikan, kesalahpahaman antara saya sendiri dengan pak RT, sudah diselesaikan dalam musyawarah hari ini juga," jelas Elyson.

Lebih lanjut, Elyson mengklaim kegiatan pelaksanaan ibadah juga dilaksanakan seperti biasanya. Elyson juga telah menandatangani surat pernyataan bersama dengan perwakilan Kepala Desa Mangun Jaya, yaitu Sekretaris Desa (Sekdes) Tofik Hidayat.

Surat tertanggal 21 Juni itu juga telah dibubuhi tanda tangan kedua belah pihak di atas materai.

Diberitakan sebelumnya, pembubaran itu terjadi pada Selasa (20/6). Video berawal dari momen adu mulut antara dua perempuan dan seorang pria yang disebut sebagai Ketua RT.

Bahkan, mereka tampak saling menunjuk. Kejadian itu juga disaksikan beberapa orang lain.

Lalu, pria lain terlihat menjauhkan si Ketua RT dari perempuan yang itu. Kemudian, perempuan berbaju hitam tampak menjelaskan kegiatan ibadah yang dilakukan.

"Bahwa kami bukan mau dirikan gereja. Tapi cuma ibadah. Masa saya mau ibadah harus minta izin sama bapak?" demikian tulisan dalam video itu.

Perempuan itu menerangkan bahwa pihak tidak mendirikan gereja. Hal itu diklaim telah disampaikan di kantor desa.

"Terus masalahnya apa ya? Kalau kami berdoa masalahnya di mana? Ketua FKUB menyampaikan, bapak ingat ya, bahwa rumah doa tidak perlu izin," sambung tulisan dalam video itu.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya mengklaim sudah turun tangan guna mendalami peristiwa yang terjadi.

"Lagi didatangi Kapolsek (Tambun), lagi ke sana, baru dicari keterangan kenapa, ada miskomunikasi atau apa," ujar Twedi.

(pop/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK