Fajri, pemuda berusia 26 tahun yang mengalami obesitas hingga berbobot 300 Kilogram dibawa dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo, Jakarta Selatan dibantu dengan forklift portable.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, forklift portable atau alat yang bisa digunakan untuk memindahkan barang dengan bobot berat terlihat berada di tengah-tengah pintu tempat transit jenazah.
Sebanyak 11 anggota Basarnas berusaha keras untuk mengeluarkan jenazah Fajri dari tempat tersebut. Mereka melilitkan tambang ke alat berwarna orange itu guna memudahkan proses pemindahan Fajri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai Fajri berhasil dikeluarkan dari tempat transit jenazah, anggota Basarnas pun bergotong royong memindahkan jenazah Fajri dari forklift portable ke mobil ambulans. Proses evakuasi itu membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 10 menit.
Mobil ambulans kemudian membawa Fajri menuju TPU Menteng Pulo untuk disemayamkan.
Sebelumnya, Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) akan membantu pemakaman Fajri. Fajri sempat dirawat di ruang khusus di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti menyatakan Fajri meninggal dunia pada Kamis dini hari.
Dokter spesialis anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala mengatakan Fajri mengalami syok sepsis.
"Tn MF berpulang semalam jam 1.25. Kondisi yang dialami adalah syok sepsis akibat infeksi dari kakinya," katanya kepada CNNindonesia.
Fajri baru-baru ini viral di media sosial karena bobot tubuhnya yang besar. Untuk membawa Fajri ke rumah sakit, petugas pemadam kebakaran bahkan harus menggunakan forklift dan menjebol tembok rumah Fajri.
Karena bobot tubuhnya, Fajri terbatas untuk bisa bergerak. Ia hanya bisa duduk atau tidur terlentang. Kakinya sebelah kanan tidak bisa digerakkan karena pernah terluka karena kecelakaan.