Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya Henri Alfiandi mengatakan evakuasi pesawat Semuwa Air (Sam Air) yang jatuh di hutan Papua Pegunungan ditunda karena cuaca buruk.
"Operasi evakuasi tidak dapat dilaksanakan disebabkan kabut tebal dan berawan di lokasi titik pesawat jatuh," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (24/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan helikopter Caracal yang digunakan untuk misi evakuasi kembali mendarat di Bandara Wamena pada pukul 14.16 WIT.
Tim SAR, kata dia, selanjutnya akan melakukan evakuasi pada Minggu (25/6) pukul 06.00 WIT.
Pesawat Gran Caravan dengan nomor penerbangan PK-SMW milik SAM Air sebelumnya sempat dilaporkan hilang kontak, hingga akhirnya ditemukan jatuh.
Proses evakuasi terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat akan dilakukan oleh tim gabungan yang berjumlah sekitar 10-15 orang.
Pesawat itu mengangkut enam orang, terdiri dari empat orang penumpang, seorang pilot dan co-pilot.
Dalam video yang diterima CNN Indonesia, pesawat jatuh di kawasan perbukitan hutan. Badan pesawat tersebut tampak hancur dan mengeluarkan asap.
Pesawat tersebut berangkat dari Bandara Elelim pada pukul 10.53 LT menuju airstrip POIK dengan Estimated Time Arrives (ETA) di Airstrip POIK pukul 11.06 LT.
(can/pmg)