Maba FK Unismuh Makassar Diduga Alami Kekerasan, Kampus Buka Suara

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 01:00 WIB
Ilustrasi kekerasan. Orang tua maba FK Universitas Muhammadiyah Makassar melapor ke polisi setelah duga sang anakjadi korban kekerasan saat ikut pengaderan. Kampus turut buka suara. (iStock/Andranik Hakobyan)
Makassar, CNN Indonesia --

Orang tua salah satu mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar melapor ke polisi setelah tahu sang anak diduga menjadi korban kekerasan saat mengikuti pengaderan.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengonfirmasi laporan tersebut dan membeberkan dugaan kekerasan yang terjadi pada pekan lalu.

"Iya benar, salah satu orang tua mahasiswa Unismuh telah melaporkan dugaan kekerasan itu," kata AKBP Ridwan Hutagaol kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/6).

Berdasarkan keterangan orang tua korban, kata Ridwan, pelaku melakukan penganiayaan dengan cara menendang dan memukul badan terhadap para peserta pengaderan sehingga korban mengalami sakit di bagian perut.

"Korban selaku peserta pengaderan sedangkan pelaku selaku panitia pengaderan terhadap mahasiswa Unismuh yang diselenggarakan di TKP kemudian sesaat sebelumnya kejadian para peserta termasuk korban berada di aula lalu lampu dipadamkan, kemudian pelaku melakukan penganiayaan terhadap peserta,"



"Korban dilarikan ke rumah sakit dan sementara menjalani perawatan. Kasus ini telah dilaporkan," tutur Ridwan.

Selain anak yang orang tuanya sudah melapor ke polisi, diduga ada mahasiswa baru yang lain turut menjadi korban kekerasan dalam pengkaderan di Unismuh.

Para korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan sementara ini menjalani perawatan medis. Kegiatan pengkaderan tersebut digelar di luar kampus.

Respons Unismuh Makassar

Wakil Rektor III Unismuh Makassar Muhammad Tahir mengaku belum menerima laporan dari pihak Fakultas Kedokteran terkait dugaan penganiayaan mahasiswa saat menjalani proses pengaderan. Ia pun mengaku masih menyelidiki hal itu.

"Kalau itu kami masih melakukan tahap investigasi, saya belum dapat laporan resminya dari fakultas kedokteran," kata Tahir kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/6).

Dalam proses investigasi ini, kata Tahir, dari pihak lembaga dewan kehormatan etik dan advokasi sementara berusaha mengumpulkan keterangan terkait kejadian tersebut.

"Untuk prosesnya itu kan kami ada komisi disiplin. Kalau sekarang lembaganya dewan kehormatan etik dan advokasi. Jadi sekarang ini kami masih menunggu laporan resmi dari fakultas," jelasnya.

Wakil Rektor bidang kemahasiswaan ini menuturkan pihaknya berkoodinasi dengan Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Unismuh bersama pengurus BEM untuk mencari kebenaran kasus dugaan penganiayaan tersebut.

"Tentu saya akan koordinasikan dengan WD III dengan Ketua BEM apabila sudah ada laporan resminya nanti kami sampaikan," ucapnya.

(mir/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK