Dua lembaga survei Indikator Politik Indonesia dan Poltracking Indonesia pernah mengeluarkan hasil survei elektabilitas calon presiden. Hasilnya, Prabowo Subianto menempati urutan tertinggi.
Survei Poltracking Indonesia mengenai elektabilitas calon presiden dilakukan di bulan Februari, Maret dan April. Simulasi yang diterapkan yakni 20, 10 dan 3 nama kandidat.
Survei dilakukan secara langsung terhadap 1.220 responden di 34 provinsi dengan metode multistage random sampling. Hasil survei dirilis pada 28 April lalu. Margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Indikator Politik Indonesia terakhir kali melakukan survei elektabilitas calon presiden yakni pada 26-30 Mei. Hasil survei dirilis pada 4 Juni lalu. Dari seluruh simulasi, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas tertinggi.
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan terhadap 1.230 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening (random digit dialing).
Margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Sebagai catatan, kedua lembaga itu saat ini dalam sorotan karena petinggi lembaga survei diperiksa sebagai saksi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (26/6).
Petinggi yang diperiksa adalah direktur keuangan masing-masing lembaga. Mereka dipanggil KPK sebagai saksi atas kasus dugaan korupsi Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Ben BrahimS. Bahat yang telah jadi tersangka. Ada dugaan uang hasil korupsi dipakai untuk pembiayaan polling survei kepala daerah tersangka.