Olahan Daging Kurban Diperiksa Lab Kasus Keracunan Massal Surabaya

CNN Indonesia
Sabtu, 01 Jul 2023 19:04 WIB
Sebanyak 71 warga Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya, diduga keracunan masakan olahan daging kurban.
Petugas kesehatan melakukan penanganan medis kepada korban keracunan makanan di Puskesmas Tanah Kalikedinding, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (1/7/2023). (ANTARA FOTO/DIDIK SUHARTONO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 71 warga Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya diduga keracunan makanan olahan daging kurban. Sampel masakan pun telah diambil untuk diperiksa.

Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya, dr Era Kartikawati mengatakan dugaan sementara penyebab keracunan itu berasal dari olahan masakan daging kurban yang warga makan secara bersama, Kamis (29/6).

"Diduga memang dari makanan pada saat acara, karena semua yang makan mengalami keracunan," kata Era, saat dikonfirmasi, Sabtu (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, untuk mengetahui apa penyebab pasti keracunan massal itu, kata dia, pihaknya bersama Dinas Kesehatan Surabaya telah mengambil sampel masakan yang dibuat dan dimakan oleh warga.

Sampel makanan olahan daging kurban itu pun tengah diperiksa di Balai Besar Laboraturium Kesehatan (BBLK) Surabaya. Pihaknya masih menunggu hasilnya.

"Untuk kepastian belum, tapi sudah mengambil sampel gulai, krengsengan, sate sudah dikirim ke BBLK hari ini. Masalah hasilnya kami belum tahu," ucapnya.

Sebelumnya, sebanyak 71 warga Kalilom Indah Seruni 2, Tanah Kalikedinding, Kenjeran, Surabaya, diduga keracunan masakan olahan daging kurban.

Hal itu bermula saat mereka menggelar tasyakuran usai merayakan Iduladha, Kamis (29/6) malam. Warga makan bersama olahan daging kurban yang dimasak jadi sate, gulai hingga krengsengan. Usai acara, para warga mengalami muntah, demam hingga diare, Jumat (30/6) dini hari.

Sebanyak 26 orang di antaranya harus dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Sedangkan 45 orang di antaranya diperbolehkan pulang karena bergejala ringan.

(frd/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER