Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR menyayangkan ramainya olokan terkait penamaan titik lokasi kompleks parlemen di Senayan, Jakarta Pusat, yang diedit menjadi sejumlah kata berkonotasi negatif di Google Maps.
Ketua BURT Agung Budi Santoso mengaku pihaknya telah meminta Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR untuk segera mengubah atau menghapus penandaan tag lokasi yang menurutnya tak pantas itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah minta ke Pustekinfo untuk bisa segera mengubahnya atau menghapus. Karena apa pun alasannya, DPR adalah lembaga negara yang diatur konstitusi sebagai salah satu cabang kekuasaan dalam sistem demokrasi," kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/7).
Namun berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (4/7) pukul 18.20 WIB. Penamaan lokasi dengan sejumlah kata berkonotasi negatif itu masih 'nangkring'. Seperti 'Tempat Dajal Turun', 'DPR Mata Duitan', hingga 'Gedung Penipu Rakyat'.
Sementara itu, perwakilan Google akan mengambil tindakan terkait hal itu. Google juga mengatakan mereka menyediakan fitur yang mempermudah pengguna untuk melaporkan sesuatu yang menyesatkan semacam ini.
"Kami juga mempermudah orang untuk melaporkan tempat yang menyesatkan dan konten yang tidak pantas, yang membantu kami menjaga agar informasi di Maps tetap autentik dan dapat diandalkan," ujar Perwakilan Google kepada CNNIndonesia.com, Selasa.