Pilpres 2024 akan jadi medan perang meraih suara anak muda. Tidak mungkin tidak para calon presiden memperebutkan suara dari kalangan tersebut.
Pasalnya, dominasi generasi milenial dan Z sudah terasa dalam demografi kependudukan Indonesia tahun 2024 mendatang. Banyak sekali yang telah memilik hak suara.
Selama ini bonus demografi kerap dibicarakan untuk urusan ekonomi. Sebelum itu, para calon presiden harus memanfaatkannya untuk urusan politik terlebih dahulu demi mengamankan kursi presiden di pilpres nanti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panorama politik hari ini menyatakan elektabilitas Anies Baswedan masih kalah jauh dibanding Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Termasuk di segmen pemilih muda.
Survei Litbang Kompas pada bulan Mei 2023 menyatakan kalangan GenZ cenderung menyukai Prabowo Subianto. Diikuti Ganjar Pranowo.
Menurut survei tersebut, elektabilitas Anies masih sangat minim di segmen pemilih muda.
Tak hanya Gen Z, Prabowo juga meraih suara tertinggi dari Gen Y atau milenial (27-41 tahun) yakni sebanyak 23,9 persen. Beda tipis dengan Ganjar yang memperoleh 23,1 persen, dan Anies 5,1 persen.
![]() |
Wajar jika hasil survei Litbang Kompas tersebut membuat kubu Anies Baswedan berpikir keras. Butuh misi konkret demi mendongkrak popularitas Anies di segmen pemilih milenial dan GenZ dan dimanifestasikan menjadi suara di Pilpres 2024.
Kubu Anies Baswedan sebenarnya sudah memiliki relawan yang bertugas khusus menggalang dukungan dari anak-anak muda. Relawan Generasi Anies Baswedan Milenial (Regean Milenial) namanya.
Regean Milenial kerap membuat acara-acara dengan anak muda sebagai sasarannya. Misalnya di Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 19 Januari lalu.
Ketua Dewan Pembina Relawan Generasi Anies Baswedan Milenial (Regean Milenial) Yayang Rahmat mengamini bahwa sosialisasi Anies hingga ke perguruan silat merupakan salah satu strategi menggaet milenial dan Gen Z di Pemilu.
Dia mengumpulkan para pesilat muda di perguruan tersebut. Agenda dihelat dengan tema Merangkul Milenial Sadar Pentingnya Politik Sejak Dini.
Lihat Juga :SELUSUR POLITIK PAN 'Ngoyo' Erick Cawapres, antara Logistik atau Elektoral |
![]() |
Regean Milenial telah menyiapkan sejumlah agenda khusus untuk mendekati kelompok milenial berpotensi tidak memilih alias golput di Pemilu 2024. Pendekatan persuasif yang utama.
Menurut Yayang, pendekatan persuasif melalui dialog langsung membuat suara pemilih Anies dari kelompok milenial yang terkesan cuek dengan politik bisa perlahan bisa terkerek naik. Ia mengatakan dialog yang dibuat relawan dengan cara santai dan tak kaku.
"Kita melakukan pendekatan persuasif melalui hobi-hobi yang mereka sukai. Kita bentuk perkumpulan agar mereka suka, seperti tongkrongan-tongkrongan, dan di situ diisi arahan positif dari kita. Kita sambil sosialisasi juga, merangkul sambil nongkrong," kata Yayang.
Lihat Juga :SELUSUR POLITIK Bimbo, Mahfud, Megawati di Pusaran Cawapres Ganjar |
Regean Milenial mengklaim sudah berdiri di 17 provinsi di Indonesia. Dengan ribuan anggota, mereka mempersiapkan sejumlah kegiatan. Beberapa di antaranya adalah 'sekolah politik', modal kewirausahaan, hingga 'bertempur' di media sosial.
Program 'Sekolah Politik' didesain agar generasi muda melek politik. Program ini menyasar ke berbagai segmentasi anak muda, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga ke organisasi kepemudaan untuk mengeruk suara Anies.
"Saat program ini dijalankan, kita juga ceritakan rekam jejak Mas Anies gubernur sampai ketika jadi menteri. Kita contohkan ke anak muda, kita rangkul, sampai orang tuanya juga kita rangkul," kata dia.
Selain itu, Yayang mengatakan relawan menjalankan sosialisasi via 'jalur udara' atau melalui media sosial untuk menggaet para milenial.