Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo atau SYL, melakukan peninjauan terkait kesiapan petani dalam kegiatan pencanangan gerakan pengamanan produksi padi di Desa Karangdowo, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (14/7).
Tak hanya mengecek langsung lahan tanam padi di desa setempat, YSL juga mengecek kondisi tanaman padi yang terserang hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Adapun gerakan pengamanan produksi padi menginisiasi penanganan dan pengendalian OPT yang ramah lingkungan, yaitu dimulai dari tindakan preventif berupa sanitasi lingkungan, tanam serentak, penggiliran serentak, penerapan sistem tanam jajar legowo, hingga pemanfaatan musuh alami, yakni pestisida biologi dan nabati.
"Secara umum, kondisi tanaman, baik yang dilaporkan maupun yang kami lihat secara langsung, kondisinya bagus. Memang ada OPT yang ditemukan, dalam hal ini wereng di batang padinya, namun masih dalam kondisi yang wajar, bahkan organisme predatornya lebih banyak, sehingga masih terkendali," kata YSL.
YSL menambahkan, penggunaan pestisida kimia sebagai langkah akhir agar dikurangi, bahkan dihindari. Sejauh ini, lanjutnya, sektor pertanian di Klaten telah menerapkan hal tersebut.
Pada saat bersamaan, data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten melaporkan jumlah luas serangan OPT padi per Juni 2023 mencapai 31 hektare dari total lahan tanam padi 73 ribu hektare.
Sedangkan di Desa Karangdowo, dari luas tanam padi 115 hektare, ada sebanyak 10 hektare yang dilaporkan terserang hama wereng.
"Meski ada laporan serangan hama wereng, namun kondisinya tertangani dengan baik oleh petani," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani yang mendampingi YSL.
Di akhir kegiatan, turut diserahkan bantuan benih, pupuk organik cair, pestisida biologi, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk kelompok tani, serta bantuan modal usaha pertanian.
(adv/adv)