Kucing Mati di Sunter, Heru Klaim Belum Ada Temuan Penyakit Menular

CNN Indonesia
Selasa, 18 Jul 2023 17:35 WIB
Pj Gubernur DKI Heru Budi mengklaim belum ada temuan penyakit menular terkait kasus kematian puluhan kucing di Sunter, Jakarta Utara.
Pj Gubernur DKI Heru Budi mengklaim belum ada temuan penyakit menular terkait kasus kematian puluhan kucing di Sunter, Jakarta Utara. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut belum ada temuan penyakit menular ke manusia dalam kasus kematian puluhan kucing di kawasan Sunter, Jakarta Utara. Namun, kata dia, pemerintah masih terus mendalaminya.

"Hal-hal sebagai penyakit menular itu tidak ada, tapi terus didalami," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Heru, Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah memeriksa dan mengambil sampel kucing-kucing mati untuk diteliti. Ia menuturkan hasilnya negatif, artinya tidak berbahaya bagi manusia.

"Kemarin hasilnya negatif. (Sekarang) sedang diambil sampelnya lagi menunggu prosesnya," ujar dia.

Sebelumnya, ada laporan warga di Kelurahan Sunter Agung yang menyebutkan 26 ekor kucing mati dalam kurun waktu 1-13 Juli 2023.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati pun sudah mengungkap hasil laboratorium sementara terkait kasus kematian puluhan kucing itu. Tim turun ke lapangan pada 11 Juli dan mengambil sampel.

Suharini mengatakan dari hasil pemeriksaan sampel sementara, kematian kucing bukan karena diracun. Adapun penyebab kematian karena virus belum dapat dipastikan karena memerlukan penelusuran lebih lanjut.

"Memang tidak dalam diracuni. Kalau virus, itu harus ditelusuri. Jadi kita enggak boleh langsung bilang 'Wah ini'. Kalau sudah ada hasilnya, pasti nanti kita sama-sama sampaikan lagi ya," kata Suharini di Kelurahan Sunter Agung, Jumat (14/7).

Suharini menyebut pihaknya melakukan investigasi dengan Balai Besar Veteriner Subang, Jawa Barat dari Kementerian Pertanian. Dia mengatakan investigasi ini bertujuan untuk benar-benar mengetahui kematian berurutan pada puluhan ekor kucing itu.

"Investigasi itu tidak hanya pada binatangnya, tapi keseharian pemilik. Jadi kemarin itu ditanya, pada saat kejang sampai mati itu berapa jam. Kemudian pola mereka terakhir memberi makan itu jam berapa, itu namanya investigasi. Nah dilakukan oleh kawan-kawan yang memang secara profesi itu seperti itu. Jadi hasil atau kesimpulannya adalah kesimpulan yang komprehensif," jelas dia.

(psr/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER