Luhut Klaim Tak Terlalu Urus Kisruh Pergantian Ketum Golkar

Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim tak terlalu mengurusi kisruh pergantian ketua umum Partai Golkar.

Luhut tak mau berspekulasi tentang dukungan sejumlah politikus partai beringin agar dirinya menggantikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Lihat Juga : Airlangga Penuhi Panggilan Kejagung soal Kasus Dugaan Korupsi CPO

"Kita lihat sajalah. Saya itu enggak terlalu ngurusin itu kok," kata Luhut di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (24/7).

Luhut enggan berkomentar banyak tentang peluang menjadi nakhoda baru Golkar. Luhut memilih untuk melihat dulu dinamika yang berlangsung.

"Ya, kita lihat nantilah," ujarnya.

Sebelumnya, nama Luhut masuk bursa calon ketua umum Partai Golkar pengganti Airlangga Hartarto. Hal itu terjadi setelah Dewan Pakar Golkar mewacanakan pergantian ketua umum.

Lihat Juga : Prabowo dan Ganjar Bertemu di Boyolali, Anies Sarapan di Yogyakarta

Dewan Pakar telah menggelar rapat untuk mengevaluasi kerja Airlangga, terutama dalam urusan pemenangan Pilpres 2024. Dewan Pakar menyoroti elektabilitas Airlangga yang rendah.

Dewan Pakar pun memberi tenggat waktu kepada Airlangga untuk mendeklarasikan diri sebagai capres dan memilih cawapres sampai Agustus 2023. Airlangga juga diminta membuat poros koalisi baru.

Sejumlah politisi senior Golkar pun mewacanakan pergantian Airlangga melalui musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

Beberapa nama muncul sebagai calon ketua umum Golkar, seperti Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo.