Idrus Marham Sentil Airlangga soal Jokowi, KIB Dicap Tenggelam ke Laut

CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2023 19:37 WIB
Politikus Partai Golkar Idrus Marham meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menyeret nama Presiden Jokowi ke kisruh internal partai.
Politikus Partai Golkar Idrus Marham meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menyeret nama Presiden Jokowi ke kisruh internal partai.CNN Indonesia/Adhi Wicaksono
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Partai Golkar Idrus Marham meminta Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak menyeret nama Presiden Jokowi ke kisruh internal partai.

Idrus mempertanyakan maksud Airlangga menyebut pertemuan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani telah seizin Jokowi. Menurutnya, pernyataan itu adalah upaya membawa Jokowi ke masalah Golkar.

"Sudahlah, jangan menyeret Presiden masuk lagi, padahal sudah katakan persoalan di Golkar selesaikan internalnya," kata Idrus di Senayan, Jakarta, Jumat (28/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Idrus menduga Airlangga ingin bersembunyi di balik Jokowi. Dia menyebut Airlangga hendak mencitrakan diri masih dilindungi Jokowi.

Dia menilai seharusnya Airlangga tak melakukan itu. Sebagai ketua umum, ucapnya, Airlangga harus bertanggung jawab atas kepemimpinannya tanpa melibatkan presiden.

"Pak Airlangga itu di dalam langkah-langkah politik yang diambil dalam kepemimpinan Partai Golkar itu selalu bersembunyi di balik Presiden," ujarnya.

Sebelumnya, kepemimpinan Airlangga di Golkar digoyang. Sejumlah kader mendorong gelaran musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mengganti Airlangga.

Di tengah gejolak itu, Airlangga bertemu Jokowi di istana. Ia ikut ratas bersama Jokowi dan melanjutkan pertemuan tertutup.

Keesokan harinya, Airlangga bertemu Puan Maharani. Airlangga bercerita pertemuan dengan Puan sudah direstui Jokowi.

"Bicara politik adalah, termasuk saya laporkan ke beliau saya akan bertemu Ibu Puan hari ini sepenuhnya sepengetahuan Bapak Presiden," kata Airlangga di rumahnya di Jakarta Selatan, Kamis (27/7).

Sentil keras KIB

Idrus yang merupakan mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah ke laut.

Idrus mempertanyakan alasan Golkar masih yakin KIB solid. Menurutnya, koalisi itu sudah tak ada lagi sejak PPP mendeklarasikan dukungan ke Ganjar Pranowo.

"Loh apanya KIB? Sudah setahun lalu, sudah ke laut. PPP sudah nyata-nyata sudah ke PDIP," kata Idrus.

Dia berkata Golkar tinggal sendiri di KIB. PPP sudah merapat ke Ganjar, sedangkan PAN sudah bermanuver mengusung Erick Thohir sebagai calon wakil presiden.

"Berarti Golkar jaga rumah, tetapi rumahnya rumah kosong," ujar Idrus.

Menurut Idrus, gagasan Golkar membentuk poros keempat pilpres juga tak masuk akal. Dia mempertanyakan siapa yang mau ikut dalam poros tersebut.

Idrus mengatakan daya tawar Airlangga sebagai calon presiden atau calon wakil presiden sangat rendah. Hal itu membuat Golkar sulit membentuk koalisi dengan siapa pun.

"Poros keempat apa? Poros ke laut," ucap Idrus tertawa.

Golkar membentuk KIB bersama PAN dan PPP. Koalisi itu menjadi koalisi pertama yang dibangun menuju Pilpres 2024.

Meski demikian, koalisi itu tak menunjukkan progres signifikan ke publik. Selain itu, PPP juga telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo. Mereka merapat ke koalisi PDIP, Hanura, dan Perindo.

Sementara itu, PAN belum merapat ke koalisi mana pun. Namun, partai itu sedang gencar mempromosikan Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.

Adapun Golkar masih bersikukuh mengusung Airlangga Hartarto sebagai calon presiden. Mereka beralasan hal itu menjadi amanat Munas.

Pengurus dukung Airlangga

Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Jerry Sambuaga merespons desakan eks Sekjen Golkar Idrus Marham yang mengajak pengurus daerah untuk tak ragu mendesak Airlangga Hartarto mundur sebagai ketua umum.

Jerry menegaskan tegak lurus ke Airlangga, ia mengaku tak melihat pergerakan yang mendukung pencopotan Airlangga di internal Golkar.

"Sekali lagi kita mengatakan bahwa kita komit tegak lurus ke Pak Airlangga. Jadi, kita enggak lihat tuh gerakan-gerakan seperti itu," kata Jerry di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (28/7).

Jerry yang juga Ketum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) itu menyebut mereka berkomitmen patuh dan tunduk ke Airlangga.

Oleh karenanya, ia menekankan tak pernah terpikir oleh AMPI untuk mendukung digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Seperti kata ketua umum kami Pak Airlangga, enggak ada Munaslub jadi kita patokannya beliau. Beliau bilang enggak ada, ya enggak ada Munaslub," ujar dia.

Menurutnya, isu Munaslub itu pun bergulir di luar rekomendasi rapat Dewan Pakar beberapa waktu lalu.

Ia menekankan tiga rekomendasi yang dikeluarkan itu tak satu pun menyinggung soal Munaslub.

Jerry berpendapat internal partai tak akan terpengaruhi isu Munaslub. Menurutnya, Golkar tetap solid.

"Kami lihat di sini sekali lagi tidak pengaruh itu kalau ada suara-suara yang mungkin berbeda itukan bukan sikap resmi, enggak ada sikap resmi itu, itu kan sikap di luar dari mekanisme yang dibicarakan di Dewan Pakar," ucapnya.

Anggaran Dasar Partai Golkar menjelaskan Munaslub bisa diselenggarakan dengan syarat dalam keadaan luar biasa. Anggaran Dasar juga menekankan Munaslub memiliki kekuasaan dan wewenang yang sama dengan Munas.

Setidaknya terdapat beberapa penyebab yang dapat dijadikan landasan menggelar Munaslub. Yakni partai dalam keadaan terancam atau menghadapi hal ihwal kegentingan yang memaksa.

Munaslub dapat diselenggarakan apabila diminta atau mendapat persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 Dewan Pengurus Partai (DPD) Provinsi.

Apabila mendapat persetujuan 2/3 DPD, Munaslub akan digelar oleh DPP dan mereka wajib memberikan pertanggungjawaban atas diadakannya Munaslub itu.

(dhf/mnf/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER