Panglima Yudo ke Kabasarnas Baru: Jangan Lepas Induk, Tanamkan Aku TNI

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Jul 2023 18:55 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berpesan kepada Marsekal Madya Kusworo agar tidak lupa dari mana dirinya berasal saat bertugas menjadi Kepala Basarnas. (ANTARA FOTO/YOSEPH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berpesan kepada Marsekal Madya Kusworo agar tidak lupa dari mana dirinya berasal saat bertugas menjadi Kepala Basarnas menggantikan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Pesan ini disampaikan Yudo saat serah terima jabatan (Sertijab) pejabat utama Mabes TNI yang di GOR Ahmad Yani, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (28/7).

"Kepada para pejabat yang nantinya bertugas di luar, kepada Pak Marsdya Kusworo yang nantinya di Basarnas dan Pak Irwansyah yang nanti di Bakamla, tolong jangan lepas dari induknya. Harus tetap ditanamkan ke diri masing-masing bahwa 'aku ini TNI'," pesan Yudo, dikutip dari keterangan tertulis.

Yudo meminta para prajuritnya yang berdinas di luar struktur TNI tetap menjalin komunikasi intens. Bahkan, ia meminta kepada para anak buahnya untuk tetap memakai baju TNI, setidaknya seminggu sekali.

Yudo mengatakan prajurit yang bertugas di luar struktur militer tetap masih TNI, meski seragamnya berubah menjadi oranye di Basarnas atau abu-abu di Bakamla. Yudo menyebut Kusworo hingga Irwansyah masih punya naluri, disiplin, hierarki, dan kehormatan sebagai TNI.

Oleh karena itu, perwira tinggi bintang empat itu menitipkan agar semua prajuritnya di manapun harus tetap membawa nama baik TNI sebagai bentuk menjalankan tugas negara.

Marsdya Kusworo ditunjuk menjadi kepala Basarnas baru menggantikan Marsdya Henri Alfiandi yang telah menjabat sejak 2021. 

Penunjukan itu tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.

Meskipun penunjukan dilakukan sejak 17 Juli lalu, Kusworo belum dilantik hingga hari ini. Pelantikan masih menunggu surat keputusan Presiden Joko Widodo.

Di sisi lain, Marsdya Henri ditetapkan sebagai tersangka suap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diduga menerima suap Rp88,3 miliar dari berbagai proyek sepanjang 2021-2023.

Suap itu diduga diterima Henri melalui Koorsmin Kabasarnas Letkol Adm Afri Budi Cahyanto yang terjaring OTT KPK bersama 10 orang lainnya pada Selasa (25/7). Kini, proses hukum keduanya diserahkan ke Puspom TNI.

(fra/skt/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK