Sebuah video beredar menampilkan momen saling lempar sampah antara petugas pengangkut dan warga di Kota Yogyakarta.
Tampak di video viral tersebut sejumlah warga melempar kantong sampah ke bak truk. Sementara petugas di atas kendaraan terlihat kesal lalu, melempar balik kantong-kantong sampah itu keluar truk.
Berdasarkan penelusuran informasi, peristiwa tersebut terjadi di salah satu depo sampah sekitar Lapangan Karang, Prenggan, Kotagede, Kota Yogyakarta pada Selasa (1/8) pagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Camat Kotagede Komaru Ma'arif pun membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.00 WIB.
"Tadi pagi memang ada truk atau jadwal Depo Karang. Nah begitu truk datang, warga kan sudah menunggu jadi truk belum berhenti warga sudah banyak yang membuang sampah ke truk dengan melempar ke truk," kata Komaru saat dihubungi, Selasa siang.
Sejauh ini, kata Komaru, pihaknya menduga para warga sudah tidak sabar karena sampah-sampah di sana juga sudah menumpuk semenjak Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan ditutup pada 23 Juli lalu untuk revitalisasi. TPA yang melayani wilayah Karmantul (Yogyakarta, Sleman, dan Bantul) itu saat ini dibuka kembali, namun operasinya terbatas sejak 28 Juli 2023 lalu.
Apalagi, lanjut Komaru, depo setempat beserta proses pengangkutan sampah sekarang ini juga baru bisa beroperasi secara terbatas atau diberlakukan sistem buka tutup seiring dengan kondisi di TPA Piyungan.
"Ya mungkin warga sudah enggak sabar, sudah menunggu (depo beroperasi)," kata Komaru.
Komaru menerangkan pada Selasa siang jelang petang ini situasi di depo sudah cukup kondusif, bersih, tertutup rapat dan menunggu jadwal angkut sampah ke TPA.
"Warga juga sudah mengurangi dengan memilah sampah," klaimnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto belum merespons saat dihubungi untuk dikonfirmasi menyangkut hal ini.
Sebelumnya diberitakan, TPA Piyungan yang selama ini menampung sampah dari wilayah Karmantul ditutup sementara sejak 23 Juli hingga 5 September 2023.
Keputusan ini didasari kesepakatan bersama Pemda DIY dan Kartamantul dikarenakan lokasi zona eksisting TPA Regional Piyungan yang sudah sangat penuh dan melebihi kapasitas, sehingga pelayanan sampah yang mencapai 700 ton per hari dari ketiga wilayah itu tak memungkinkan dilakukan.
Keputusan terbaru, Pemda DIY mengizinkan Pemerintah Kota Yogyakarta mengirimkan sampahnya ke TPA Piyungan dengan batasan maksimal 100 ton per hari mulai tanggal 28 Juli 2023 kemarin. Sebanyak 15 ton lainnya diangkut ke Kulon Progo dan sisanya dikelola sendiri. Untuk diketahui, produksi sampah harian di Kota Gudeg mencapai 210 ton.
Sementara itu Kabupaten Sleman diminta mengoptimalkan Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tamanmartani, Kalasan untuk menangani sampah-sampah mereka.
Sedangkan Kabupaten Bantul diinstruksikan mengelola sampahnya secara desentralisasi. Sampah kini diurus oleh masing-masing kelurahan. Adapun total sampah untuk daerah Kartamantul adalah sebanyak 850 ton berdasarkan pendataan terbaru.