Cerita Kakek 63 Tahun Gagal Tes Zig-zag & Angka 8 Kini Lolos Dapat SIM

CNN Indonesia
Senin, 07 Agu 2023 16:27 WIB
Muharam, pria berusia 63 tahun, saat mengikuti praktek SIM di Satlantas Polresta Serkot, Kota Serang, Banten, Senin (07/08) CNN Indonesia/Yandhi
Serang, CNN Indonesia --

Muharam, pria berusia 63 tahun, bersyukur akhirnya bisa mendapat surat izin mengemudi alias SIM usai lolos tes praktik uji berkendara motor di Satlantas Polresta Serkot, Kota Serang, Banten, Senin (07/08).

Pria dengan rambut yang sudah memutih itu lega tak lagi diuji berkendara dengan jalur zig-zag dan angka delapan. Dia lulus dengan jalur baru yang kini sudah dipermudah oleh kepolisian.

"Alhamdulillah syukur, sekarang agak mudahan, dibandingkan angka delapan sama zig-zag itu. Pernah (uji praktek), enggak lulus, satu kali. Ini yamg kedua, ada peraturan baru Kakorlantas ini ada kemudahan," ujar Muharam ditemui di lokasi usai mendapat SIM dari kepolisian.

Dengan tes metoda jalur baru, dia mendapat kesempatan belajar dua kali, sebelum masuk ke ujian sebenarnya. Selama dua kali mencoba, dia mendapatkan arahan dari petugas uji SIM Satlantas Polresta Serkot.

"Dua kali (percobaan), yang pertama kaki jatuh. Enggak bingung, apalagi pak petugas beri arahan," jelasnya.

Muharam, pria berusia 63 tahun, lolos uji praktik SIM di Satlantas Polresta Serkot, Kota Serang, Banten, Senin (07/08). CNN Indonesia/Yandhi

Selain menghilangkan jalur angka delapan dan zig-zag, lintasan pun diubah seperti sirkuit dan lebarnya pun ditambah. Garis lintasan lama pun sudah dihilangkan dengan dilapisi cat hitam.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, lintasan uji praktek SIM di Satlantas Polresta Serkot menyerupai dengan desain dari Korlantas Polri. Di pinggir lintasan, terdapat garis pembatas yang dipasangi paralon. Jika peserta ujian melewati batas garis dan menjatuhkan paralon, atau kakinya turun menapak, maka dianggap gagal.

"Kita dari Satpas Polresta Serkot telah mengubah sesuai peraturan Kakorlantas, jalur zig-zag dan angka delapan kami hapuskan, jadi empat item kami jadi satukan seperti sirkuit, angka 8 kita ubah jadi huruf S, agar mempermudah pemohon, memang banyak suara-suara di luar dari pemohon kesulitan angka delapan yang berputar," ujar Iptu Rian Nugroho, Kanit Regiden Satlantas Polresta Serkot, dilokasi yang sama.

Rian mengapresiasi kemampuan dan kemauan Kakek Muharam. Meski sudah berada usia sepuh, tetap tertib berlalu lintas dengan mengikuti uji praktek SIM.

Meski pernah gagal di uji praktek SIM pertama, dia mengikuti yang kedua dan berhasil. "Beliau kita kasih kesempatan dua kali mencoba, pada saat ujian tidak perlu lagi mengulang, langsung lulus," jelasnya.

(ynd/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK