Budiman PDIP ke Prabowo: Kini Kawan Demi Tugas Sejarah dan Negara
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mengaku berkawan dengan Prabowo Subianto lantaran ada tugas sejarah yang harus dijalankan bersama. Dia tak punya dendam dengan Prabowo yang dulu adalah aparat saat Budiman masih menjadi aktivis.
"Jadi setelah saya periksa selama 25 tahun, bahwa saya tidak pernah punya rasa dendam pada lawan-lawan saya maka saya yakin bismillahirrahmanirrahim ini lah jalannya," kata Budiman di Medan, Senin (7/8).
"Dulu kita berlawan karena tugas sejarah, sekarang kita berkawan juga karena tugas sejarah. Terima kasih," tambahnya.
Dulu, Budiman adalah aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) dan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Kritik keras terhadap pemerintah serta memobilisasi buruh mogok massal kerap dilakukan di era Orde Baru dulu.
Budiman lalu ditangkap kemudian divonis hukuman penjara. Baru bebas di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sementara Prabowo adalah perwira tinggi TNI saat itu. Dia menjabat sebagai Danjen Kopassus lalu dilanjut menjadi Pangkostrad. Prabowo pun menantu dari Presiden Soeharto.
Budiman mengatakan bahwa dulu bertentangan dengan Prabowo karena menjalankan peran yang berbeda. Padahal, seharusnya tidak demikian.
"Dulu di zaman Orde Baru, tugas negara dan tugas sejarah itu bentrok, tugas negara dan tugas sejarah di Orde Baru itu berlawanan dan itu adalah salah, tidak seharusnya tugas negara itu melawan tugas sejarah, karena sebuah negara itu harus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dan sejarah," ucapnya.
Kini, Budiman mengaku sudah tidak berat hati untuk berkawan dengan orang-orang yang dulu adalah lawannya. Menurut dia, ada tugas sejarah dan tugas negara yang harus dilakukan bersama yakni demi kemajuan Indonesia.
Sudah sepatutnya seluruh elemen negara bekerja sama untuk kemajuan Indonesia.
"Saya butuh 25 tahun untuk merenung dan pada akhirnya saya putuskan, oke saya temui Pak Prabowo Subianto," kata Budiman.
"Demi tugas negara pula, saya harus bertemu dengan Bapak Prabowo Subianto supaya menghadapi tantangan ke depan kita tidak meminta-minta, kita tidak mengemis-ngemis, kita tidak memohon-mohon kepada penguasa-penguasa dunia," tambahnya.
Budiman sudah mengunjungi kediaman Prabowo Subianto pada Juli lalu. Banyak hal yang mereka bicarakan selama pertemuan. Mencakup masa lalu hingga masa depan Indonesia.
Lihat Juga : |
Baca berita selengkapnya di sini.
(bmw/bmw)