Jadi AgenBRILink, Ibu asal Ciamis Sukses Angkat Ekonomi Keluarga

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 24 Agu 2023 00:00 WIB
Ika Kartika (24) tak pernah menduga bahwa peran sebagai AgenBRILink dapat menjadi sumber nafkah utama bagi keluarganya.
Jakarta, CNN Indonesia --

Ika Kartika (24) tak pernah menduga bahwa peran sebagai AgenBRILink dapat menjadi sumber nafkah utama bagi keluarganya, termasuk membantu orang tua dan menyekolahkan adik-adiknya.

Warga Dusun Cukang Padung, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Ciamis, Jawa Barat itu mulai menjadi AgenBRILink pada 2020. Orang tua Ika yang membuka warung kelontong, mendapat tawaran menjadi AgenBRILink oleh Mantri BRI.

Namun, karena kurang mahir menggunakan gawai sepertim esin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI untuk bertransaksi, Ika dibujuk Mantri BRI untuk menggantikan orang tuanya. Ika mengaku, saat itu belum paham tentang BRILink.

"Orang tua saya gaptek, baru beberapa bulan jadi dialihkan ke saya buat ngelolanya. Alhamdulillah langsung dikasih mesin EDC. Kemudian pindah dari warung orang tua, saya mengontrak kios di dekat alun-alun Panjalu. Tempatnya lebih strategis karena berada di jalan besar," kata Ika.

Kios sewaan itu sendiri hanya berjarak sekitar dua menit dari rumah Ika. Setelah dua tahun menjadi AgenBRILink, pada awal 2023 Ika memberanikan diri membuka satu lagi gerai baru, dan mempekerjakan seorang karyawan.

"Alhamdulillah sudah punya dua kios dan punya karyawan satu orang. Kios satu lagi ada karyawannya, kebetulan karyawannya sudah paham betul setelah dikasih training. Kalau kios agen yang satu lagi khusus AgenBRILink saja, tidak gabung sama usaha lain," papar Ika.

Dalam pengelolaan kedua gerai, Ika dibantu suami. Pasangan itu berbagi tugas, di mana Ika memegang bagian pembukuan yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Ika mengaku, menjadi AgenBRILink mengangkat perekonomian keluarga. Adapun di gerai pertama transaksi per hari bisa mencapai sampai 90 transaksi, bahkan tembus hingga 2.800 transaksi pada Juli lalu. Di kios kedua, dalam sebulan dapat melayani sekitar 600 transaksi atau rata-rata 20-25 transaksi per hari.

"Nilai transaksi nasabahnya macam-macam. Kisaran paling kecil itu bisa Rp20.000 seperti untuk keperluan top up Dana. Untuk mayoritas transaksi itu transfer dan tarik tunai kalau saat ini," lanjutnya.

Menjadi AgenBRILink turut mengatrol usaha warung pertama yang dimiliki keluarga. Menurut Ika, nasabah yang datang dengan tujuan mentransfer uang, tak jarang jadi terdorong berbelanja seperti jajan untuk anak atau keperluan sehari-hari.

Saat ini, kios BRILink milik Ika pun menjadi lebih ramai karena para pelanggan warung yang belanja sembako jadi mengetahui bahwa kios itu melayani jasa keuangan resmi.

"Alhamdulillah bisa bantu keluarga. Bisa bangun rumah sendiri. Membantu menyekolahkan adik karena saya punya satu adik kandung dan dua adik ipar. Kami juga bisa ngasih uang bulanan ke orang tua karena dikasih rejeki lebih," kata Ika.

Ika pun mengungkapkan kiat sukses menjadi AgenBRILink. Baginya, yang utama adalah pelayanan dengan sikap ramah. Selain itu, menjadi AgenBRILink juga sebaiknya membantu dan mengedukasi nasabah, karena tak sedikit nasabah bingung ketika ada masalah layanan jasa keuangan perbankan.

"Kita harus bantu, sekalian edukasi. Senang kalau bantu orang tua misalnya tidak paham untuk transaksi keuangan. Yang utama lebih ke pelayanan dan admin jangan mahal-mahal. Yang penting lancar," tuturnya.

Ika menyebut, menjadi AgenBRILink pun dapat membantu warga sekitar untuk mengakses layanan jasa keuangan, seperti tempat layanan transfer dan tarik tunai, atau misalnya membayar tagihan listrik yang lebih dekat dengan masyarakat sekitar.

Di sisi lain, Ika berharap agar layanan AgenBRILink terus jadi lebih baik, termasuk dengan memperbanyak fitur layanan AgenBRILink, seperti kerja sama dengan dompet digital untuk memperkuat ekosistem keuangan.

AgenBRILink Buka Akses Layanan Keuangan ke Masyarakat

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, AgenBRILink telah mampu meningkatkan akses masyarakat di berbagai daerah terhadap berbagai layanan keuangan BRI.

Sunarso mengungkapkan, pada 2022 transaksi masyarakat lewat BRILink bisa mencapai hingga Rp1.297 triliun.

"Ini jadi angka yang fantastis di tengah proses akselerasi akses produk perbankan di masyarakat daerah, yang jadi fokus penetrasi BRI," ungkapnya.

Menurut Sunarso, besarnya transaksi yang dilakukan secara semi-konvensional ini terjadi di tengah fokus proses bisnis menuju digitalisasi. Kendati, masyarakat di daerah juga masih banyak yang melakukan transaksi secara konvensional lewat AgenBRILink.

Sunarso menyebut, strategi hybrid bank atau perpaduan pengembangan digitalisasi di perbankan sambil terus menyediakan layanan konvensional jadi langkah BRI menghadapi era digitalisasi.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER