Ketua Umum Projo sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi merespons isu yang menyebutkan dirinya yang digadang-gadang menjadi calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pengganti Giring Ganesha.
Budi hanya menyebut dirinya saat ini masih fokus bekerja sebagai anak buah Presiden Joko Widodo di Kabinet Indonesia Maju. Namun ia juga membuka peluang untuk mendiskusikan hal tersebut dengan Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya kita mengalir saja, kan tunggu perintah, saya konsultasi dengan pak Presiden. Kan saya anak buahnya Pak Jokowi," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).
Budi pun mengaku belum mendapatkan tawaran atau kabar dari PSI terkait informasi tersebut. Selama ini, ia hanya mengetahui hal tersebut dari pemberitaan di sosial media. Namun ia juga mengakui Projo dekat dengan PSI lantaran sama-sama tegak lurus kepada Jokowi.
Di sisi lain, Budi juga mengatakan PSI merupakan partai anak muda, sementara dirinya bisa dikatakan tak muda lagi.
"Karena PSI itu kan partai anak muda, progresif, partai yang penuh idealisme, saya kan sudah enggak terlalu muda," ujar Budi.
Sebelumnya, muncul isu Budi Arie akan menjadi calon ketua umum PSI. Budi disebut-sebut akan menggantikan Giring Ganesha. Isu itu berembus seiring beredarnya spanduk PSI dengan wajah Budi Arie.
Spanduk itu bertuliskan pesan selamat atas terpilihnya Budi Arie sebagai menkominfo. "Parpol-relawan bersatu tidak bisa dikalahkan," bunyi pesan dalam spanduk yang ditemukan di Jakarta Selatan, Jumat (12/8).
Terpisah, Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menjelaskan alasan pemasangan spanduk itu karena PSI dan Projo ada kesamaan, yakni loyal dan tegak lurus dengan Presiden Joko Widodo.
Saat ditanya apakah Budi Arie ada peluang menjadi Ketum PSI, Andy menegaskan Ketum PSI kini masih dijabat Giring Ganesha.
"Bro Giring. Masih lama [Giring menjabatnya]," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSI Giring Ganesha baru-baru ini mengumumkan hanya akan menjabat sebagai Ketua Umum PSI selama satu periode saja.
Baginya, suksesi ketum partai hanya satu periode akan dijadikan tradisi di internal PSI secara berkelanjutan.
(khr/wis)