Relawan Ganjar Pranowo Ganjarian Spartan melaporkan kubu Prabowo Subianto yang menggelar acara deklarasi Golkar dan PAN di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat pada 13 Agustus lalu.
Ketua Komando Teritorial Ganjarian Spartan DKI Jakarta, Anggiat Tobing mengajukan laporan bersama Masyarakat Pecinta Museum Indonesia (MPMI).
"Mereka menguasakan kepada kita untuk membuat laporan ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran museum untuk kegiatan politik. Kita bawa bukti bukti videonya, kita bawa screenshot-nya," ucapnya," ujarnya saat ditemui di Bawaslu, Rabu (16/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak yang dilaporkan antara lain ketua umum Partai Gerindra, Golkar, PKB dan PAN. Mereka juga melaporkan dugaan penyalahgunaan museum sebagai tempat politik praktis.
Anggiat mengatakan Museum Proklamasi tak seharusnya digunakan untuk acara politik mengingat tempat itu lekat dengan nilai historis.
"Tindakan kubu Prabowo merupakan upaya pembelokan sejarah dan mengatasnamakan sejarah perumusan naskah proklamasi. Mau dibelokkan menjadi kepentingan pencapresan Prabowo sendiri," ucapnya.
Ia berharap Bawaslu mengusut dugaan pelanggaran kampanye tersebut. Anggiat mendesak Bawaslu tidak segan mengusut meski ada pejabat tinggi pemerintahan yang hadir dalam acara tersebut.
"Kami minta mereka berani untuk memeriksa secara adil melakukan pengusutan secara adil walaupun di situ ada petinggi negara yaitu 3 orang menteri," ujarnya.
Pada 13 Agustus lalu, Golkar dan PAN menyatakan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden. Acara dihelat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Prabowo mengungkapkan alasan gabungan koalisi partai politik pendukungnya memilih Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat sebagai lokasi deklarasi.
"Ternyata diambil kesimpulan bahwa di sini lah tempat yang paling baik karena membawa suatu aura perjuangan, spirit perjuangan," ujar Prabowo.
Selanjutnya, Prabowo juga menyinggung patung tokoh nasional yang berada di belakangnya. Menurut Prabowo, patung-patung itu seakan mengingatkannya untuk tak bertindak seenaknya.
"Juga kita dikawal, walaupun ini hanya katakanlah suatu lambang patung. Itu seolah-olah ingatkan kita bahwa kita tidak boleh bertindak gegabah, kita tidak boleh bertindak seenaknya," kata Prabowo.
"Kita jangan bertindak atas nama kepentingan kita, setulus-tulusnya, sedalam-dalamnya dari hati kita paling dalam, kita bertindak, bergerak untuk kepentingan rakyat Indonesia," sambungnya seraya menunjukkan patung di belakangnya.
(pan/bmw)