Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) mengatakan panggilan 'Pak Lurah' disematkan pada Joko Widodo karena menjabat presiden RI, dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono juga pernah mendapatkan panggilan sama.
"Kalau Pak Jokowi sebenarnya bukan disebut lurah karena Jokowinya, tetapi karena Presiden. Karena zaman Pak SBY dulu pun sudah dipanggil lurah," kata Rommy dalam talkshow Adu Perspektif, seperti dikutip dari Detik.
Meski demikian, ia mengaku tak pasti asal mula panggilan 'lurah' tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak tahu asalnya dari mana, tetapi orang-orang dekat itu selalu menyebutnya 'perintah lurah nih', gitu. Itulah berlanjut. (Mengacu) ke presiden," tutur dia. "Dari zaman Pak SBY, seingat saya waktu itu sudah biasa."
"Itu sudah menurutkan kebiasaan elite-elite sebelumnya, ya kita panggil lurah aja," imbuhnya.
Rommy juga menyinggung bahwa ucapan soal Pak Lurah di Sidang Tahunan MPR menunjukkan bahwa Jokowi memiliki kesadaran berbasis big data, karena ucapan soal 'Pak Lurah' ini sudah ramai di media sosial sejak Minggu hingga Rabu kemarin.
"Dulu belum ada big data kan, jadi nggak bisa menangkap. Hari ini big data ketika menangkap semua menyebut ini 'arahan lurah, arahan lurah', jadi muncul lah itu jadi komentar," jelasnya.
"Dan apa yang disampaikan Pak Jokowi itu menunjukkan beliau memiliki kesadaran berbasis big data, bahwa memang big data menyebutkan kata lurah ini dalam sejak hari Minggu sampai hari ini itu gencar sekali," lanjutnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya bukan "Pak Lurah" seperti yang kerap disebut-sebut para politikus ketika berbicara soal Pilpres 2024. Jokowi menyatakan ia adalah Presiden Republik Indonesia.
Dalam Sidang Tahunan MPR 2023, Jokowi mulanya mengaku bingung siapa sosok 'Pak Lurah' yang kerap disampaikan para politikus terkait dinamika calon presiden dan calon wakil presiden dalam pemilihan presiden atau Pilpres 2024.
Belakangan ia mengetahui bahwa sosok Pak Lurah tersebut ternyata dirinya.
"Setiap capres-cawapresnya, jawabannya, 'Belum ada arahan Pak Lurah.' Saya sempat mikir siapa ini Pak Lurah? Sedikit-sedikit Pak Lurah. Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah itu saya," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/8).
Jokowi menegaskan ia tak punya peran apa pun dalam pilpres. Dia tak mau ikut campur karena proses pemilu adalah urusan partai politik.
"Saya bukan Pak Lurah, saya Presiden Republik Indonesia," tegas Jokowi.
Berita selengkapnya di sini.
(vws)