Panglima TNI hingga Prabowo Buka Suara soal Kasus Pemuda Aceh Tewas

CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2023 00:50 WIB
Panglima TNI hingga Prabowo merespons kasus penganiayaan pemuda dari Aceh bernama Imam Masykur hingga meninggal dunia.
Prabowo dan Panglima TNI respons kasus Paspamres aniaya pemuda Aceh hingga tewas. Puspen TNI
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono berharap masyarakat tidak memukul rata tindakan semua prajurit TNI buruk usai peristiwa penganiayaan seorang pemuda dari Bireuen, Aceh, bernama Imam Masykur hingga meninggal dunia.

Dalam kasus itu, ada tiga anggota TNI, termasuk anggota Paspampres yang terlibat.

"Jangan sampai atas ulah prajurit, satu dua, tiga orang yang jelek melukai semua prajurit kita yang sekarang ini 5.000 prajurit TNI, yang sekarang ini lagi berjuang untuk latihan," kata Yudo usai membuka upacara pembukaan Super Garuda Shield 2023 di Baluran, Jawa Timur, Kamis (31/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini perbandingannya, jadi jangan di-gebyah uyah. TNI masih banyak yang baik, yang jelek 0,0 berapa persen," imbuh Yudo.

Ia mempersilahkan masyarakat hingga media untuk mengikuti perkembangan kasus tersebut. Yudo juga menjamin tidak akan ada impunitas terhadap anggota TNI yang melakukan tindak pidana.

"Tidak ada impunitas bagi prajurit yang melakukan kesalahan apa lagi sampai tindak pidana berat dan kita tidak menutupi-nutupi silakan bertanya ke penyidik," ujar Yudo.

Prabowo ikut buka suara

Menter Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meyakini proses hukum penculikan dan penganiayaan seorang pemuda dari Bireuen, Aceh, bernama Imam Masykur hingga meninggal dunia akan ditangani baik oleh aparat penegak hukum.

Dalam kasus itu, ada tiga anggota TNI, termasuk anggota Paspampres dan warga sipil yang terlibat.

"Saya yakin ditangani sebaik-baiknya oleh pihak yang berwajib," kata Prabowo di Kanto Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (31/8).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Agus Subiyanto menyinggung soal reward dan punishment terhadap prajurit yang berprestasi dan melanggar hukum.

"Punishment biasanya itu prajurit yang melanggar, seperti yang sekarang sedang ramai dipublikasikan. Ya kita, prajurit yang melanggar diberikan hukuman sesuai dengan apa yang dia lakukan, ada hukumannya," kata dia.

Sebelumnya, seorang pemuda dari Bireuen, Aceh, bernama Imam Masykur menjadi korban penculikan dan penganiayaan hingga meninggal dunia.

Dalam kasus tersebut, ada tiga anggota TNI yang terlibat, yakni anggota Paspampres, Praka RM. Dua lainnya adalah Praka HS anggota dari Direktorat Topografi TNI AD dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda.

Selain itu, tiga warga sipil turut terlibat dalam kasus itu. Salah satunya bernama Zulhadi Satria Saputra yang merupakan merupakan kakak ipar dari Praka RM.

Komandan Pomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan tindakan tiga anggota TNI menculik dan menganiaya Imam didasari motif pemerasan.

Ia menyebut para pelaku awalnya berpura-pura sebagai anggota polisi yang hendak menangkap Imam lantaran diduga menjual obat ilegal.

"Pelaku berpura-pura sebagai aparat kepolisian yang melakukan penangkapan terhadap korban, karena korban diduga pedagang obat-obat ilegal (tramadol dll)," kata Irsyad saat dihubungi, Senin (28/8).

Setelah ditangkap dan dibawa, ia menyebut korban pun dianiaya dan diminta uang.

"Terus mungkin penganiayaan berlebihan sehingga mengakibatkan kematian," katanya.

(mab/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER