Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek meyakini Sandiaga Uno bakal dipilih menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), kata Awiek, elektabilitas Sandi sebagai bakal cawapres berada pada posisi kedua. Menurutnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan rasional dalam memilih pendamping Ganjar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kalau dari versi PPP sangat besar. Apakah Sandi yang nanti akan dipilih? Ya mudah-mudahan, tentu kawan di PDIP khususnya Ibu Mega akan rasional dalam menentukan pilihan politiknya," ujar Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8).
Namun, Awiek menyebut dinamika politik selama satu setengah bulan ke depan berpotensi mengalami perubahan. Oleh sebab itu, ia belum bisa memastikan apakah Sandi dipilih sebagai pasangan Ganjar.
Ia menduga dinamika politik itu bukan hanya mengubah potensi keterpilihan Sandi, melainkan mengubah peta dan poros koalisi partai politik ke depan.
"Pasti akan terjadi perubahan-perubahan yang kita enggak tau. Bisa jadi nanti porosnya bertambah atau ada poros baru atau dua poros gitu kan. Satu setengah bulan ke depan kita enggak tahu apa yang akan terjadi," katanya.
Menurutnya, PPP akan berbicara dengan PDIP dalam waktu dekat dengan mempertemukan dua ketua umum partai. Ia tak bisa memastikan kapan pertemuan itu terjadi lantaran PPP sedang menunggu undangan.
"Kapan waktunya tentu itu ranahnya PDIP dan ketumnya. Karena rencananya pertemuan ketum partai. Salah satunya ya membahas tentang figur dan peluang (cawapres), terus tim pemenangan," kata dia.
Awiek menjelaskan bahwa Sandi punya basis sosial. Dari aspek demografi, ia mengatakan Sandi mewakili luar Jawa untuk menambah kombinasi komposisi pemilih.
Kedua, kata Awiek, Sandi bisa menjadi pasangan Ganjar untuk membuat komposisi nasionalis-religius. Ia menilai Sandi merepresentasikan kelompok Islam.
Selain itu Sandi memiliki basis pemilih dari kalangan milenial, generasi Z, dan cukup populer di kalangan ibu-ibu.
"Pak Sandi tidak diragukan lagi keislamannya. Hari ini dia memiliki PPP yang mana dalam kesejarahannya memiliki kerja sama yang bagus dengan PDIP," ujarnya.
Di sisi lain, Awiek juga menyoroti PKB yang berpotensi merapat ke PDIP usai tak diberitahu Ketum Partai Gerindra terkait pergantian nama koalisi dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ia menilai kemungkinan merapatnya PKB ke PDIP bersama PPP merupakan hal yang baik. Ia merasa hal tersebut akan menjadikan koalisi diisi kekuatan nasionalis dan Nahdlatul Ulama (NU).
"Bagus, artinya memang koalisi nasionalis dengan NU itu ada di sini. Koalisi nasionalis dengan Islam tradisional itu ada di sini. Ada PPP ada PKB," ucapnya.
Meski PKB bersikeras mengusung Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai cawapres, Awiek mengaku tak khawatir. Ia justru meminta PKB bergabung terlebih dahulu jika ingin mencalonkan Cak Imin.
"Sekarang belum bergabung kok sudah minta-minta. Bergabung dulu baru nanti kita bicara. Segala peluang akan terbuka jika bergabung dalam satu barisan," ujar Awiek.
PPP telah resmi bekerja sama dengan PDIP untuk mengusung Ganjar di Pilpres 2024. Partai Ka'bah itu menyodorkan Sandi menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.
Namun, Ketum PDIP Megawati belum memutuskan siapa sosok pendamping Ganjar. Di sisi lain, Sandi saat ini ingin merangkul partai lain, termasuk Ketum Demokrat AHY untuk bekerja sama.
(psr/fra)