Belum diketahui pasti berapa banyak baliho Demokrat bergambar Anies Baswedan yang akan diturunkan. Langkah itu dilakukan usai Demokrat merasa dikhianati atas langkah yang diambil Anies Baswedan dan NasDem.
CNNIndonesia telah menghubungi Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief untuk meminta tanggapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketiganya mengatakan tak ingin memberi komentar dan akan menunggu rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Demokrat menyebut NasDem membentuk kerja sama baru dengan PKB dan memasangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Padahal selama ini NasDem telah bersama Demokrat dan PKS dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar," ucap Riefky.
Demokrat lalu mengonfirmasi info tersebut kepada Anies Baswedan. Anies, kata Rifky, membenarkan bahwa NasDem dan PKB menjalin kerja sama untuk mengusung Anies-Muhaimin Iskandar.
"Hari ini kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat 'dipaksa' menerima keputusan itu (fait accompli)," kata Rifky.
Sementara itu, PKB belum mengonfirmasi kebenaran kabar kerja sama dengan NasDem dan menduetkan Anies dan Muhaimin Iskandar. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengklaim itu baru sebatas wacana.
Terbaru, Surya Paloh mengatakan ada kemungkinan mengenai pasangan Anies Baswedan dan Cak Imin di Pilpres 2024. Namun, belum ada keputusan formal untuk itu. Ia pun memperkirakan semua diputuskan dalam satu hingga dua hari.