Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan partainya sempat diajak berkoalisi oleh Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024. Padahal, saat itu Demokrat sudah membentuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) bersama NasDem dan PKS mengusung Anies Baswedan.
"Menarik, ada ajakan beberapa pihak terhadap Demokrat untuk berjuang bersama," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9) sore.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY menyebut, misalnya ajakan berkoalisi dari PDIP datang melalui pertemuan antara Ketua Umum Demokrat AHY dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pada 18 Juni. Ia juga mengklaim ada ajakan dari Prabowo saat Menteri Pertahanan itu berkunjung ke Pacitan, Jawa Timur, 20 Mei lalu.
"Prabowo datang ke Pacitan dan sampaikan juga ajakannya. Saya harus jujur mengatakan cara seperti itu adalah cara yang baik sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi," ujarnya.
SBY selanjutnya meminta agar seluruh kader Demokrat berlapang dada meskipun Anies Baswedan berkhianat dari koalisi dan bakal menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden.
Ia pun mengingatkan bahwa kejadian ini merupakan cobaan yang akan menguatkan mereka. Ia pun mengutip QS Al Insyirah ayat ke-6 'Innama'al Usri Yusro' yang bermakna 'Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan'.
"Saya sangat mengerti perasaan emosi para kader. Saya minta, mari kita tenangkan hati kita, pikiran kita, ini bukan kiamat, ini bukan akhir dari perjuangan kita, bukan. Ini harus kita maknai sebagai ujian dan cobaan," ujar dia.
(khr/tsa)