Sebanyak 6,6 Ton Apem Yaqowiyu Dibagikan ke Masyarakat

Advertorial | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Sep 2023 10:00 WIB
Sebanyak 6,6 Ton Apem Yaqowiyu Dibagikan ke Masyarakat
Apem yang dibagikan kepada masyarakat. Arsip Pemkab Klaten.
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 6,6 ton apem yaqowiyu dibagikan kepada masyarakat di Sendang Plampeyan Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (1/9). Pembagian apem ini dalam rangka puncak tradisi Saparan Yaqowiyu.

Acara ini turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Forkopimda Kabupaten Klaten, Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Asisten dan Staff Ahli, Kepala OPD Kabupaten Klaten, Forkopimcam Jatinom dan tamu undangan lain.

Ganjar menyaksikan langsung antusias warga mengikuti acara tersebut. Dengan begitu, Ganjar berharap tradisi tersebut dapat terus berjalan guna mempererat silaturahmi dan menjaga kerukunan antar warga.

"Semoga tradisi ini terus berjalan. Masyaallah yang hadir sangat banyak, antusias masyarakat luar biasa. Tradisi harus kita uri-uri. Tradisi ini syarat akan makna, mempererat silaturahmi, ibadah yang tidak terhenti dan menjaga kerukunan antar warga," ujar Ganjar.

Dalam pengamatannya, acara ini bukan hanya dihadiri oleh warga Klaten. "Saya lihat banyak yang hadir, tidak hanya dari Klaten saja, tapi juga dari luar Klaten," tuturnya.

adv pemkab klatenGubernur Jawa Tengah Ganjar Panowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani. Arsip Pemkab Klaten.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, tradisi yaqowiyu atau sebaran apem merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan di Sendang Plampeyan Kecamatan Jatinom. Pada tradisi tahun 2023 ini, panitia setidaknya membagikan 6,6 ton apem kepada masyarakat yang hadir.

"Alhamdulillah, dari tahun ke tahun kami Pemerintah Kabupaten Klaten terus berbenah agar masyarakat dari Klaten, dari Solo Raya atau Jateng DIY berkunjung untuk mencari berkah untuk mencari apem ini biar semakin nyaman karena tradisi yaqowiyu atau sebaran apem ini hanya ada di wilayah Kabupaten Klaten di wilayah lainnya," ungkapnya.

Sri Mulyani mengatakan tradisi tersebut merupakan salah satu peninggalan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dijaga agar menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Klaten.

Dirinya berharap dengan terselenggaranya tradisi tersebut selain untuk melestarikan budaya, masyarakat juga dapat menghormati peninggalan para leluhur.

"Ini salah satu wisata peninggalan nenek moyang kita yang harus kita lestarikan, harus kita jaga dan harus kita rawat agar ini menjadi salah satu destinasi wisata yang tentunya membawa daya ungkit pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM khususnya para pembuat apem yang ada di wilayah Jatinom," ujarnya.

"Dengan acara ini masyarakat dapat menghormati peninggalan nenek luhur kita, dan disini masyarakat bahagia menyaksikan bahkan mendapatkan apem dari sebaran apem," imbuhnya.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER