Jakarta, CNN Indonesia --
Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) resmi mendeklarasi sebagai bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Deklarasi ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9).
Anies dan Cak Imin tampak duduk di atas panggung. Mereka kompak menggunakan kemeja putih. Wajah keduanya terlihat sumringah saat acara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan Anies memilih Cak Imin ini sekaligus mengakhiri 11 bulan lamanya mencari sosok cawapres. Anies pertama kali dideklarasikan sebagai bakal capres pada awal Oktober 2022 lalu oleh NasDem.
CNNIndonesia.com merangkum perjalanan Anies, dinamika perkembangan koalisi hingga mencari sosok cawapres selama hampir 11 bulan ke belakang ini:
Anies dideklarasikan oleh Nasdem
Partai NasDem menjadi partai pertama yang mendeklarasikan Anies sebagai capres di Pilpres 2024 pada Senin 3 Oktober 2022 lalu.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta.
"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Paloh kala itu.
Setelah momen deklarasi ini, Anies gencar menjalin komunikasi dengan pelbagai partai untuk meraih syarat ambang batas pencalonan presiden 20 persen. Anies kala itu intens berkomunikasi Demokrat dan PKS.
Anies dapat dukungan Demokrat
Tak lama berselang, Partai Demokrat turut menyatakan dukungannya bagi Anies maju sebagai capres pada Januari 2023. Kala itu, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai Anies merupakan sosok yang dapat memberikan perubahan dan juga perbaikan.
"Bagi Demokrat, Mas Anies adalah Tokoh Perubahan dan Perbaikan," ujar AHY kala itu.
Selang dua bulan berselang atau 2 Maret 2023, Partai Demokrat secara resmi mendeklarasikan Anies sebagai capres di Kantor DPP Demokrat. Anies hadir dalam momen deklarasi.
Pada momen itu, AHY sempat menyanjung Anies sebagai 'leader' dan 'superstar'.
"You are the leader, you are the superstar and you will command Koalisi Perubahan ini, sehingga berlayar dan tidak berlayarnya, seberapa jauh kita berlayar, dan seberapa cepat you will lead us all," kata AHY kala itu.
Anies dapat dukungan PKS
Tak cuma NasDem dan Demokrat, dukungan terhadap Anies juga muncul dari PKS.
Deklarasi dukungan PKS bagi Anies diputuskan dalam Musyawarah Majelis Syura (MMS) VIII PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, 23 Februari 2023.
Deklarasi kala itu berlangsung meriah lantaran Anies sempat naik andong dan diarak oleh iringan drumband sebelum dideklarasikan PKS.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat itu menilai ada tiga parameter yang digunakan partainya untuk mendukung Capres. Yaitu nasionalis religius, simbol perubahan, dan punya peluang menang besar.
"Tiga parameter yang jadi guidance di MMS, dimiliki Anies," kata Syaikhu.
Muncul nama dan piagam koalisi
Tiga partai pendukung Anies itu memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen untuk maju di Pilpres 2024.
Tahap berikutnya, mereka sepakat menamakannya sebagai 'Koalisi Perubahan untuk Persatuan'. Pengumuman nama itu digelar di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 24 Maret lalu.
Tak cuma nama, koalisi ini juga memiliki kesepakatan yang dituangkan dalam Piagam Koalisi yang berisi enam poin, yaitu:
Pertama, ketiga partai bekerja sama dalam wadah bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Kedua, sepakat secara bulat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Ketiga, memberikan mandat kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya.
Keempat, dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029.
Kelima, KPP memberikan wewenang kepada Anies Baswedan untuk membangun kerja sama dengan partai lain.
Keenam, Koalisi Perubahan untuk Persatuan membentuk sekretariat.
Jubir Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan ketua umum dari tiga partai sudah menandatangani piagam koalisi.
Beredar lima nama cawapres
Sekitar Mei 2023 lalu, koalisi Anies semat beredar lima nama cawapres yang sedang digodok koalisi.
Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkap tiga dari lima sosok yang digadang jadi cawapres Anies kala itu adalah AHY, kader PKS sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Demokrat sendiri mengakui telah mengajukan AHY sebagai bacawapres Anies. Kemudian PKS juga mengakui sudah mengajukan nama Ahmad Heryawan. Namun, nama-nama tersebut baru sekadar wacana lantaran tak kunjung diumumkan.
Demokrat keluar koalisi
Baru-baru ini kabar mengejutkan muncul dari koalisi Anies lantaran Demokrat resmi memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan pada Jumat 1 September 2023. Demokrat memutuskan keluar lantaran muncul isu Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.
Demokrat selaku salah satu pengusung Anies merasa keputusan itu diambil sepihak oleh NasDem dan Anies. Padahal, Demokrat mengklaim Anies secara tertulis sempat meminta AHY sebagai cawapresnya.
Pada Jumat (1/9), Demokrat langsung menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Ketua MTP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Usai pertemuan, Majelis Tinggi menyatakan Demokrat membatalkan dukungan mereka terhadap Anies di Pilpres 2024. Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu resmi membuat Tim 8 bubar.
PKB bergabung, Cak Imin resmi Cawapres
Wacana duet Anies dan Cak Imin mulai ramai muncul ke publik pada 30 Agustus 2023 lalu. Padahal, PKB kala itu masih menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Gerindra, PAN, Golkar dan NasDem.
Pada Jumat 1 September kemarin, PKB menggelar rapat pleno di Surabaya, Jawa Timur dengan hasil menyatakan bergabung dengan koalisi Anies dan mengusung Anies-Muhaimin.
Kemudian, sehari setelahnya atau Sabtu (2/1) Anies dan Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres. Pada momen ini hanya hadir petinggi NasDem dan PKB.
Namun, pihak PKS tak hadir pada momen deklarasi lantaran harus membahas terlebih dulu nama Cak Imin sebagai cawapres di forum musyawarah Majelis Syuro PKS yang digelar dalam waktu dekat.