Perjalanan Anies Cari Cawapres dalam 11 Bulan hingga Pilih Cak Imin

CNN Indonesia
Minggu, 03 Sep 2023 10:20 WIB
Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasi sebagai bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024.
Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasi sebagai bakal calon pasangan presiden dan wakil presiden dalam Pilpres 2024. (Arsip Anies Baswedan)

Muncul nama dan piagam koalisi

Tiga partai pendukung Anies itu memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen untuk maju di Pilpres 2024.

Tahap berikutnya, mereka sepakat menamakannya sebagai 'Koalisi Perubahan untuk Persatuan'. Pengumuman nama itu digelar di Sekretariat Perubahan, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada 24 Maret lalu.

Tak cuma nama, koalisi ini juga memiliki kesepakatan yang dituangkan dalam Piagam Koalisi yang berisi enam poin, yaitu:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, ketiga partai bekerja sama dalam wadah bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Kedua, sepakat secara bulat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Ketiga, memberikan mandat kepada Anies Baswedan untuk memilih calon wakil presiden yang akan mendampinginya.

Keempat, dalam waktu yang tidak terlalu lama KPP akan menyelenggarakan deklarasi dan mengumumkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024-2029.

Kelima, KPP memberikan wewenang kepada Anies Baswedan untuk membangun kerja sama dengan partai lain.

Keenam, Koalisi Perubahan untuk Persatuan membentuk sekretariat.

Jubir Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan ketua umum dari tiga partai sudah menandatangani piagam koalisi.

Beredar lima nama cawapres

Sekitar Mei 2023 lalu, koalisi Anies semat beredar lima nama cawapres yang sedang digodok koalisi.

Anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengungkap tiga dari lima sosok yang digadang jadi cawapres Anies kala itu adalah AHY, kader PKS sekaligus mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Demokrat sendiri mengakui telah mengajukan AHY sebagai bacawapres Anies. Kemudian PKS juga mengakui sudah mengajukan nama Ahmad Heryawan. Namun, nama-nama tersebut baru sekadar wacana lantaran tak kunjung diumumkan.

Demokrat keluar koalisi

Baru-baru ini kabar mengejutkan muncul dari koalisi Anies lantaran Demokrat resmi memutuskan keluar dari Koalisi Perubahan pada Jumat 1 September 2023. Demokrat memutuskan keluar lantaran muncul isu Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Demokrat selaku salah satu pengusung Anies merasa keputusan itu diambil sepihak oleh NasDem dan Anies. Padahal, Demokrat mengklaim Anies secara tertulis sempat meminta AHY sebagai cawapresnya.

Pada Jumat (1/9), Demokrat langsung menggelar rapat Majelis Tinggi Partai yang dipimpin Ketua MTP Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Usai pertemuan, Majelis Tinggi menyatakan Demokrat membatalkan dukungan mereka terhadap Anies di Pilpres 2024. Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan hal itu resmi membuat Tim 8 bubar.

PKB bergabung, Cak Imin resmi Cawapres

Wacana duet Anies dan Cak Imin mulai ramai muncul ke publik pada 30 Agustus 2023 lalu. Padahal, PKB kala itu masih menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju yang berisikan Gerindra, PAN, Golkar dan NasDem.

Pada Jumat 1 September kemarin, PKB menggelar rapat pleno di Surabaya, Jawa Timur dengan hasil menyatakan bergabung dengan koalisi Anies dan mengusung Anies-Muhaimin.

Kemudian, sehari setelahnya atau Sabtu (2/1) Anies dan Cak Imin dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres. Pada momen ini hanya hadir petinggi NasDem dan PKB.

Namun, pihak PKS tak hadir pada momen deklarasi lantaran harus membahas terlebih dulu nama Cak Imin sebagai cawapres di forum musyawarah Majelis Syuro PKS yang digelar dalam waktu dekat.

(rzr/dzu)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER