Wulan Guritno Tak ke Bareskrim, Minta Pemeriksaan Judi Online Ditunda

Selebritas Wulan Guritno (42) tak memenuhi undangan klarifikasi dari Bareskrim Polri terkait dugaan promosi situs judi online pada Kamis (7/9) hari ini.

Ketidakhadiran Wulan itu disampaikan langsung Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid Bachtiar. Melalui kuasa hukumnya, kata dia, Wulan telah mengajukan permohonan penundaan pemeriksaan.

"Barusan terkonfirmasi ada permohonan penundaan pemeriksaan dari pengacara WG," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Kendati demikian, dirinya tidak menjelaskan lebih lanjut ihwal alasan penundaan yang disampaikan Wulan. Adapun proses pemanggilan Wulan, katanya, dijadwalkan ulang pekan depan.

"Dijadwalkan ulang Minggu depan," ujar Adi Vivid.

Lihat Juga : Wulan Guritno Merasa Jadi Korban di Kasus Dugaan Promosi Judi Online

Diberitkan sebelumnya, Adi Vivid menyatakan polisi bakal memanggil sejumlah artis dan sejumlah publik figur terkait promosi situs judi online. Salah satunya yang akan panggil yakni Wulan Guritno.

Adi Vivid mengatakan panggilan itu dilayangkan buntut video promosi yang dilakukan Wulan kembali viral di media sosial.

Ia menjelaskan penyidik bakal mengklarifikasi maksud dan tujuan Wulan ketika membuat video tersebut. Selain itu, penyidik juga bakal melihat ada tidaknya unsur pidana yang dilakukan terkait promosi situs judi online.

"Terkait masalah artis WG (Wulan Guritno), setelah ditelusuri itu dibuat tahun 2020. Untuk websitenya sampai saat ini masih ada," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (30/8).

"Artinya kami akan lakukan klarifikasi, kita panggil yang bersangkutan seperti tadi disampaikan kita lihat unsurnya terpenuhi atau tidak," sambungnya.

Lihat Juga : Marak Selebgram Ditangkap Buntut Promosikan Judi Online

Selain Wulan Guritno, Adi Vivid mengatakan pihaknya juga akan memanggil publik figur lainnya yang tercatat ikut mempromosikan situs judi online. Ia menegaskan pihaknya bakal menindak para publik figur yang terbukti melakukan pelanggaran pidana terkait penyebaran video tersebut.

"Ada datanya di kita, yang jelas yang viral kemarin itu sudah masuk dalam pantauan kita. Makanya kita imbau jangan sampai ada lagi, cukup saja yang kemarin," tuturnya.