Pengacara Siswi SD Buta karena Tusuk Bakso Duga Kepsek Tutupi Kasus

CNN Indonesia
Rabu, 20 Sep 2023 20:15 WIB
Siswi SDN 236 Gresik yang mengalami kebutaan karena dugaan kekerasan di sekolahnya menjalani pemeriksaan MRI di RS PHC, Surabaya (Rabu (20/9). (CNN Indonesia/Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara keluarga SAH (8) siswi SDN 236 di Menganti, Gresik, Jawa Timur, yang buta diduga akibat dicolok tusuk bakso menduga ada upaya penutupan kasus tersebut dari pihak pimpinan sekolah.

Abdul Malik selaku pengacara keluarga korban menduga kepala sekolah SDN tersebut menghalang-halangi proses penyelidikan.

"Ya kepala sekolah wajib jadi tersangka," kata Malik usai mendampingi korban menjalani pemeriksaan MRI di Rumas Sakit PHC Surabaya, Rabu (20/9).

Ia mengatakan dugaan upaya menghalangi proses penyelidikan itu ialah karena kepala sekolah sempat menyembunyikan dan tak mau mengungkap bukti rekaman kamera pengawas (CCTV) di tempat kejadian perkara.

"Kepala sekolah itu tahu kejadian itu. Kepala sekolah tahu dan dia menutup-tutupi, CCTV-nya itu tidak diaktifkan atau bagaimana," ujarnya.

Oleh karena itu, Abdul berharap polisi menindak kepala sekolah itu secara pidana karena mengahalang-halangi proses hukum.

Malik juga mendorong agar penyidik melakukan analisa terhadap CCTV. Karena kabar terbaru yang ia dengar, rekaman saat kejadian hilang atau dihapus.

"CCTV itu harus dilabforkan, Dan Polres Gresik ini sudah melabforkan CCTV karena ada yang hilang CCTV itu," ucapnya.

Tak hanya itu, kata Malik, kepala sekolah juga terkesan menghindar dan melepas tanggung jawabnya dari kasus ini. Padahal, semestinya sekolah wajib menjamin ruang aman bagi anak didiknya.

"Aturan hukumnya itu, anak ini ada di sekolah, kejadiannya ada di sekolah. Kalau kejadian di sekolah, siapa yang bertanggung jawab secara hukum? Yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah," kata dia.

Sementara itu, Kepsek SDN 236 Menganti Gresik Ummi Latifah saat diwawancara CNNIndonesia TV pada Selasa (19/9) menegaskan kasus tersebut sudah ditangani Polres Gresik, dan pihaknya pun akan kooperatif mendukung sepenuhnya.

"Saat ini kasus sudah ditangani PPA Polres Gresik, dan belum ditemukan siapa pelaku yang diduga melakukan kekerasan terhadap anak tersebut," kata dia,

"Sekolah mendukung pelaksanaan penyidikan ini, dan sepenuhnya sekolah membantu supaya hasil dari dugaan kekerasan yang ada di sekolah SDN 236 Gresik segera terungkap," imbuhnya.

Adapun soal CCTV di sekolah, Ummi menyatakan pihaknya sudah menyerahkan ke kepolisian pada Sabtu (16/9) lalu.

"Semua sedang diteliti oleh kepolisian Polda Jawa TImur," ujarnya saat ditanya soal CCTV.

Lebih lanjut, dia menerangkan pihak sekolah sudah mendapat laporan dari orang tua korban terkait dugaan kekerasan sejak 7 Agustus 2023 lalu. Menyikapi hal tersebut, sekolah pun telah melakukan proses klarifikasi ke siswa-siswa sekolah itu.

"Pihak sekolah sudah menerima laporan tersebut sejak 7 Agustus 2023, sudah melakukan klarifikasi ke seluruh anak-anak, namun kami belum menemukan adanya indikasi pemalakan yang ada di sekolah kami," kata Ummi.

Saat ditanya siapa yang berbohong terkait dugaan pemalakan berujung kekerasan, Ummi menjawab, "Sekolah tidak menyatakan siapa yang berbohong. Nanti akan terungkap sendiri dengan penyelidikan kepolisian Polres Gresik."

Sebelumnya, Polres Gresik telah menyita CCTV SD di Menganti yang bisa jadi petunjuk kasus siswi SDN buta akibat dicolok tusuk bakso. Namun rekaman saat hari H kejadian disebut hilang.

CCTV itu sebelumnya sempat diklaim rusak saat orang tua korban memintanya kepada pihak sekolah. Polisi pun menampiknya.

"Kami belum bisa pastikan CCTV dalam kondisi rusak, cuma waktu kami sita memang rekaman saat kejadian sudah tidak ada," kata Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Senin (18/9).

Aldhino mengatakan, rekaman saat kejadian itu hilang, lantaran hardisk atau DVR CCTV di sekolah itu memiliki kapasitas yang terbatas. Oleh karena itu penyidik pun menyerahkan alat bukti DVR CCTV itu ke laboratorium forensik di Polda Jatim, untuk didalami dan dianalisa lebih lanjut.

(frd/kid)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK