BKSDA Kaltim Buka Suara soal Temuan Orang Utan Kurus di Area Tambang

CNN Indonesia
Selasa, 26 Sep 2023 16:14 WIB
BKSDA Kaltim masih mencari keberadaan anak orang utan yang viral melintasi area tambang dengan kondisi memprihatinkan.
Ilustrasi. BKSDA Kaltim masih mencari keberadaan anak orang utan yang viral melintasi area tambang dengan kondisi memprihatinkan.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah II Tenggarong, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim masih melakukan pencarian terhadap anak orang utan yang viral berjalan di area tambang.

"Kami masih terus menyisir di lokasi penemuan," terang Matheas Ari Wibawanto.

BKSDA Kaltim langsung menyelidiki lokasi kejadian setelah video tersebut viral di media sosial Instagram juga TikTok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari video berdurasi puluhan detik tersebut, terlihat dua orang utan yang diduga induk berserta anaknya terlihat melintas di jalan tanah berbatu. Narasinya berada di lokasi tambang. Kondisi kedua orang utan tersebut sangat kurus dan memprihatinkan.

"Makanya waktu diawal, kami tak langsung percaya. Apalagi media sosial pertama yang menyebarkan langsung men-takedown videonya. Tapi, tetap kami periksa ke lokasi," sebutnya.

Ari menyatakan, setelah investigasi dan diselidiki selama tiga hari berturut turut lokasinya memang berada di kawasan tambang di Kutai Timur. Pada Sabtu, 22 September 2023, Tim WRU berhasil mengevakuasi induk orang utan tersebut dan kini anaknya masih dalam pencarian.

"Kami menduga, anaknya tak jauh dari induknya ditemukan. Mudahan bisa cepat dievakuasi," terangnya

Dia menerangkan, induk orang utan tersebut kini dalam pengawasan ketat tim medis. Bila tak ada masalah medis hingga nutrisi, maka orang utan ini bisa dilepasliarkan kembali ke alam. Perlu diketahui habitat orang utan ini lebih banyak ditemukan di sisi Utara Sungai Mahakam. Itu sebabnya, kemunculannya kerap berasal dari Samarinda, Bontang, Sangatta atau Berau.

"Dari sisi selatan memang jarang," terangnya.



Ari menambahkan, upaya perlindungan satwa liar wajib dilakukan oleh semua pihak sesuai amanat yang tertuang dalam Inpres No 1/2023 tentang Pengarusutamaan Pelestarian Keanekaragaman Hayati dalam Pembangunan Berkelanjutan.

Upaya diseminasi terhadap satwa liar pun telah dituntaskan kepada perusahaan dan warga yang memiliki kebun di Kutim. Perusahaan pun diminta memasang rambu di wilayah yang kerap menjadi lintasan satwa. Tujuannya, agar warga tidak mengganggu orang utan.

Selain itu, BKSDA Kaltim juga meminta pihak perusahaan menanam pohon di wilayah yang menjadi koridor satwa. Tumbuhan itu direncanakan berupa tanaman buah atau tanaman pakan. Harapannya, ketika ada satwa yang melintas, tidak perlu keluar area hutan dan berjumpa manusia.

"Komunikasi kami dengan perusahaan memang cukup baik. Jadi setiap ada persoalan selalu kami komunikasikan," sebutnya.

Dari data yang dihimpun dari Forum Orangutan Indonesia (Forina) mencatat, orang utan Kalimantan berjumlah 57.350 individu di habitat seluas 16 juta hektar. Angka ini berdasarkan penilaian kelayakan habitat populasi. Jumlah tersebut tersebar di 42 kantong populasi, 18 di antaranya diprediksi akan lestari dalam 100-500 tahun ke depan.

Pada Juli 2016, Badan Konservasi Dunia (IUCN) menaikkan status konservasi tiga subspesies orang utan, termasuk orang utan Kalimantan, Pongo pygmaeus. Sebab, salah satu penyebab utama ancaman kepunahan adalah menyempitnya hutan sebagai tempat hidup orang utan.

(rio/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER