Polisi bakal meminta keterangan dari guru hingga teman sekolah untuk mengusut kasus kematian pemuda berinisial CHR di kawasan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kendati demikian, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata belum membeberkan keterangan apa yang akan digali oleh penyidik dari para saksi ini.
"Lalu rencana tindak lanjut yang akan kita lakukan, hari ini kita akan melakukan klarifikasi terhadap wali kelas korban, guru BK, dan teman kelasnya," kata Leonardus kepada wartawan, Rabu (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam olah TKP, polisi kembali menemukan tujuh kamera CCTV di lokasi kejadian untuk membantu mengungkap kasus kematian ini.
"Mengecek tujuh titik CCTV tambahan. Kalau kemarin 11, hari ini akan kami tambah tujuh, jadi total ada 18 CCTV," ujarnya.
Polisi juga akan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk mengetahui motif atau alasan di balik kasus kematian ini.
"Jadi nanti akan kita sandingkan hasil penyelidikan kita, hasil temuan fakta dan bukti yang ada di lapangan dengan keterangan yang ada di ahli dari Puslabfor sehingga nanti sinkron tidak ada pertentangan dari bukti-bukti yang didapat di lapangan," tutur Leonardus.
Sebelumnya, jasad CHR ditemukan dalam kondisi terbakar di dekat salah satu pos di Lanud Halim Perdanakusuma pada Minggu (24/9). Sejumlah barang bukti ditemukan di lokasi penemuan jasad CHR, salah satunya pisau.
Teranyar, polisi juga menemukan sebuah status yang dibuat oleh korban di akun Roblox. Korban diketahui juga merupakan seorang gamers. Korban menuliskan pesan berbau kematian 'Hi if you see this, I'm probably already dead'.
(dis/isn)