Heru Budi Akan Sanksi Kepsek Kalau Ada Perundungan di Sekolah

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Sep 2023 00:14 WIB
Pj Gubernur DKI mengatakan bullying yang terjadi di sekolah harus menjadi tanggung jawab kepsek terkait, sehingga dia akan menjatuhkan sanksi.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengklaim akan menjatuhkan sanksi kepada kepala sekolah apabila terbukti terjadi perundungan (bullying) di lingkungan sekolah masing-masing.

"Enam bulan lalu saya kumpulkan kepala sekolah, semua Kasudin untuk di sekolah tidak ada bullying. Itu tanggung jawab kepala sekolah. Tanggung jawab pengawas sekolah," ujar Heru ketika ditemui di Gedung Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (29/9).

"Sanksinya (kepada kepala sekolah) ada sanksi bertahap. Yang jelas, iya. Tugas kepala sekolah, keliling dia ke kelas-kelas. Saya aja bisa keliling ke sekolah-sekolah," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila terjadi aksi perundungan, maka Heru akan bertanya kepada kepsek terkait. Ia menegaskan tidak boleh ada satu pun anak siswa yang merundung siswa lain.

Menurutnya, memukul orang lain itu tidak diperbolehkan dan masuk ke ranah hukum, sehingga perlu dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun, kata Heru, terdapat pembinaan terlebih dahulu karena terjadi pada sesama anak sekolah.

"Tapi ada pembinaan dulu. Kan dia sesama anak sekolah. Tapi kalau sudah, maaf, lukanya parah segala macam, ya kita tidak maafkan," tutur Heru.

Pesan buat orang tua siswa

Lebih lanjut, Heru mengimbau orang tua untuk memperhatikan konten yang ditonton anak di rumah.

"Maka titip pesan, orangtua harus juga menjaga anak-anaknya. Di rumah juga harus memberikan pendidikan yang baik, jangan nonton drakor (Drama Korea). Ya kan? Lihat HP (ponsel), anak-anaknya kalau melihat HP dicek, melihatnya apa. Jangan-jangan melihat yang film-film kekerasan. Dia ke sekolah, dia niru," kata Heru.

Heru pun berharap aksi pembullyan itu tidak terjadi. Ia berpesan agar para siswa belajar yang benar.

Dalam kesempatan yang sama Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan telah menyediakan kanal-kanal pengaduan terkait kekerasan.

"Bisa ditambahkan bahwa dinas PPAPP, Dinas Kesehatan sudah membuka kanal-kanal pengaduan terkait dengan kekerasan. Kalaupun ada yang terjadi, Pemprov DKI Jakarta hadir menjamin itu menjadi satu bagian pendampingan. Jadi di rumah sakit kita, di Tarakan, ada klinik yang memang menangani secara komperhensif dari sisi hukum kepolisian, pendampingan psikiater, visum terkait kalau sekiranya ada kekerasan pada anak dan perempuan," kata Widyastuti.

Kasus bully kembali santer belakangan ini. Heru sebelumnya mengaku telah memerintahkan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengusut adanya dugaan perundungan atau bully atas kasus siswa kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, jatuh dari lantai 4 gedung sekolah.

Selain itu, kasus bully juga terjadi di SMP di Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Bahkan, Kapolresta Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto mengaku kasus itu menjadi perhatian UNESCO.

Fannky mengaku ditelepon oleh staf presiden, kapolri, panglima TNI dan menteri PMK. Karenanya, dia mengumpulkan perangkat desa serta guru salah satu SMP di Cimanggu untuk menindaklanjuti masalah tersebut.

"Kenapa kami kumpulkan bapak ibu sekalian. Sebab saya tadi ditelepon Staf Presiden, Panglima TNI, Kapolri, lalu MenteriPMK karena kasus ini mendapat perhatian dariUNESCO," kataFannky, Kamis (28/9).

(pop/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER