ANALISIS

Tegang Hubungan PBNU dengan PKB, Kemana Suara Nahdliyin Berlabuh?

CNN Indonesia
Selasa, 03 Okt 2023 10:47 WIB
Pengamat politik berpendapat sejak Gus Yahya memimpin PBNU, relasi antara ormas itu dengan PKB tidak seharmonis ketika dipimpin Said Aqil Siroj.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kedua kiri) memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (15/9/2023). (Antara Foto/Hafidz Mubarak A).

Umam berpendapat meruncingnya kembali hubungan PKB dan NU menandakan suara kalangan Nahdliyin tidak akan terakumulasi bulat kepada pasangan Anies-Cak Imin.

"Bahwa pernyataan atau optimisme PKB, suara nahdliyin akan masuk semua ke pencawaresan Cak Imin, sepertinya agak sulit terwujud, karena adanya realitas, faksi-faksi kekuatan besar di dalam tubuh NU itu sendiri," katanya.

Selain soal faksi-faksi itu, ia mengatakan hasil survei yang ada juga menunjukkan bahwa suara kalangan Nahdliyin selama ini tersebar ke beberapa partai, tidak hanya ke PKB. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, sebaran pilihan kalangan Nahdliyin terbesar adalah di PDI Perjuangan.

"Dalam konteks pilpres, selama tidak ada kekuatan suara, yang kemudian jadi satu-satunya gerbong koalisi yang menjadi wakil dari NU, kalau misal tidak ada satu satunya, artinya beberapa akan memasang variabel NU, ya hampir bisa dipastikan suara NU akan terpecah di sana," katanya.

Sependapat, Bawono juga mengatakan sejak pemilihan langsung dilakukan, pilihan kalangan Nahdliyin tidak pernah tunggal baik dalam memilih capres-cawapres maupun partai politik.

"Survei terbaru indikator di Jatim, warga NU tidak sepenuhnya bulat dukung PKB di Jatim. Tidak sedikit yang dukung PDIP juga. Artinya aspirasi warga NU tidak monolitik, tidak tunggal terhadap satu parpol tertentu. Apalagi kalau di Pilpres 2024 itu lebih dari satu figur NU yang maju," katanya.

Bawono lalu menggarisbawahi soal pemilih di Jatim, yang disebut merupakan kantong suara NU.

Menurutnya, sejak Pilpres 2004, siapapun pasangan calon yang menang di provinsi itu, akan keluar sebagai pemenang Pilpres.

Bawono mengatakan Presiden Jokowi mempunyai pemilih loyal di Jatim. Ia khawatir pasangan Anies-Cak Imin justru tidak akan mendapat banyak dukungan di wilayah itu lantaran Anies yang dipersepsikan sebagai antitesa Jokowi.

"Jadi ketika PKB dan Cak Imin berkoalisi, bersekutu dengan capres yang diidentikkan sebagai antitesa dari Pak Jokowi, itu tentu akan kontraproduktif dari usaha untuk mendulang suara di Jawa Timur," katanya.

(yoa/ugo)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER