
Bunky Pradetia adalah orang yang dulunya merasa skeptis dengan dunia fingerboarding, tetapi sekarang ia hidup dari hal ini.
Fingerboarding adalah sebuah hobi yang mengadaptasi mekanisme skateboard dalam skala kecil dan dimainkan menggunakan jari.
Cerita dimulai dari Bunky yang bekerja di salah satu toko fingerboard bernama Fingerdex.
Awalnya ia merasa tidak tertarik hobi ini dan membatasi diri dengan sebatas kerja menjual barang di toko.
Pemikirannya berubah ketika seorang anak kecil datang ke tokonya dan bisa memamerkan trik fingerboard yang mengesankan baginya.
Bunky pun merasa bahwa sebagai penjaga toko, ia juga harus bisa bermain fingerboard dan kredibilitas dirinya tidak dipertanyakan.
Hal itu yang akhirnya semakin memancing dirinya untuk turut menggeluti dunia fingeboarding.
"Ternyata setelah gue ngulik main dan bisa, gue menemukan kepuasan tersendiri."
Bunki yang sudah menggeluti dunia skateboard dari jenjang SD sampai SMA, merasa bahwa ia dapat mewujudkan trik-trik yang menurutnya sulit dilakukan di skate, ternyata bisa dilakukannya dalam fingerboarding.
Ia juga menganggap bahwa fingerboard ini merupakan hobi yang minim risiko cedera, akan tetapi cukup menguras tenang dan otak dalam memainkannya.
Sebelumnya, ia sudah mengenal fingeboard dari kedua teman SMA-nya yang kerap memainkan fingerboard. Ia merasa bahwa apa yang dimainkan temannya ini tidak menarik dan terlihat tidak wajar.
"Lo orang enggak bersyukur ya sudah diciptain skate pakai kaki," "lo main pakai jari."
Kini situasi berbalik ketika teman SMA-nya mengunjungi toko Fingerboard dan mendapati Bunki yang kian menggeluti dan hidup dari hal itu.
"Wah karma kan lo, karma kan lo," ujar teman-temannya.