Panglima TNI Minta Pangdam Padamkan Karhutla Kalimantan hingga Jambi

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memerintahkan jajarannya membantu pemerintah daerah untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi beberapa waktu belakangan.

"Memang dengan kondisi El Nino seperti ini kebakaran terjadi di mana-mana. Saya sampaikan, TNI siap mendukung personel untuk melaksanakan pemadaman karhutla, maupun tempat-tempat sampah juga yang terbakar," kata Yudo usai menerima Tim The Rising Tide 2023 di Mabes TNI, Jakarta, Jumat (6/10)

Ia kemudian menyoroti karhutla yang terjadi di beberapa daerah seperti Jambi, Riau hingga Kalimantan.

"Karena memang cuacanya panas dan terjadi kebakaran dimana-mana, khususnya di Kalimantan, Jambi, kemudian di Riau. Secara keseluruhan kita sudah sampaikan kepada Pangdam, Danrem, Dandim para Pangkoops, Pangkalan TNI AL, TNI AU, semuanya harus membantu bersama-sama," katanya.

Lihat Juga : Polisi Tetapkan 12 Warga Jadi Tersangka Karhutla di Kalteng

Selain dukungan personel, ia mengatakan TNI siap memberikan dukungan pesawat untuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). Yudo menjelaskan upaya itu juga sudah dilakukan dalam dua bulan belakangan

"Jadi segala macam cara kita gunakan untuk memadamkan karhutla yang sekarang sedang berlangsung disertai cuaca yang panas seperti ini," katanya.

Diberitakan, karhutla terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Sepanjang tahun 2023, data Sipongi KLHK mencatat telah terjadi karhutla seluas 267.935 hektare.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan status tanggap darurat karhutla selama 10 hari.

"Terhitung mulai 6 Oktober sampai dengan 15 Oktober 2023 status siaga darurat dinaikkan menjadi tanggap darurat, setelah itu kita evaluasi lagi sambil melihat perkembangan," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Jumat (6/10), dikutip dari Antara.

Di Jambi hingga Sumatera Selatan, pemerintah setempat bahkan memberlakukan kebijakan belajar dari rumah bagi siswa sekolah. Selain itu, di Jambi, karhutla juga mengganggu aktivitas penerbangan pesawat.

Lihat Juga : Karhutla di Gunung Agung Bali Capai 715 Hektare, Titik Api Telah Padam