Karhutla di Gunung Agung Bali Capai 715 Hektare, Titik Api Telah Padam

CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2023 05:11 WIB
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, telah padam Kamis (5/10) sore.
Karhutla di Gunung Agung Bali. Arsip BPBD Bali
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lereng Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, telah padam sekitar pukul 14:30 WITA, Kamis (5/10).

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem, Putu Eka Tirtana, mengatakan bahwa sekitar pukul 14:00 WITA masih ada satu titik api yang terlihat tetapi jauh di atas lereng. Namun, pada pukul 14:30 WITA sudah tidak ditemukan lagi titik api yang menyala.

"Sampai pukul 17:38 WITA sudah tidak ada lagi. Tapi ada angin kencang di sini dan mudah-mudahan tidak ada bara api di atas karena bisa hidup lagi. Mudah-mudahan tidak ada bara api lagi," kata Eka, saat dihubungi Kamis (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan, bahwa hingga saat ini kebakaran hutan sudah sekitar 715 hektar dan itu di kawasan hutan lindung di Gunung Agung.

"Data kemarin itu 715 hektar. Itu lahan hutan semua. Kalau lahan produktif tidak ada yang terbakar. Tapi kalau lahan hutan yang dikelola oleh warga ada yang terbakar," imbuhnya.

Sementara, untuk lahan hutan yang dikelola oleh warga atau Kelompok Tani Hutan (KTH) yang terbakar sekitar 25 are atau 250 meter persegi.

"Paling total 25 are sedikit sih. Yang kena itu rumput yang tinggi, rumput gajah untuk makan sapi kalau di sini padang gajah namanya," jelasnya.

Sementara, untuk kerugian akibat kebakaran hutan ini belum bisa dihitung karena harus mengecek seluruh kebakaran yang ada di lereng Gunung Agung.

"Kerugian belum bisa dihitung kan harus naik ke atas, berat itu belum berani naik ke atas," ungkapnya.

Ia juga menyebutkan, untuk kebakaran hutan yang paling banyak terjadi di Kecamatan Kubu, Karangasem Bali, dan untuk di Kecamatan Abang, sudah tertangani oleh KTH yang ada di sana.

"Himbauan bagi masyarakat, karena ini musim panas musim kemarau dan angin kencang kalau bakar sampah di lahan sebaiknya jangan," ujarnya.

(kdf/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER