Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar rapat koordinasi dan evaluasi tekait operasional Pasar Gedhe Klaten yang sudah selesai dibangun dengan menelan biaya Rp81 miliar.
Rapat yang digelar di Ruang Rapat Utama Gedung Setda Kabupaten Klaten itu turut dihadiri oleh Bupati Klaten, Perwakilan Forkopimda Kabupaten Klaten, Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Kepala OPD Kabupaten Klaten, perwakilan pedagang Pasar Gedhe Klaten dan lain sebagainya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klaten, Jajang Prihono menyampaikan, Pasar Gedhe Klaten telah selesai dibangun dengan anggaran kurang lebih Rp81 miliar. Karena telah selesai dibangun, bangunan Pasar Gedhe Klaten telah diserahterimakan sehingga Pemkab Klaten, Forkopimda Klaten dan para pedagang berkewajiban untuk mengelolanya.
"Pasar ini sudah selesai dibangun. Anggaran untuk pembangunan cukup besar, kurang lebih Rp81 miliar. Bangunan ini sudah diserahterimakan kepada pemerintah daerah, sehingga ini merupakan kewajiban kita bersama untuk mengelolanya. Maka saya harapkan para pedagang bisa mendukung langkah yang kami lakukan," ujarnya.
![]() |
Lebih lanjut, Jajang melaporkan bahwa jumlah kios di Pasar Gedhe Klaten berjunlah 442 kios dan sampai hari ini ada 36 yang belum aktif. Sedangkan untuk los ada 716 los dan 266 los belum ditempati.
Oleh karena itu, Pemkab Klateb mengimbau para pedagang untuk segera membuka kiosnya. Pemkab Klaten akan melakukan penertiban dan memberikan surat peringatan ketiga kepada pedagang yang belum membuka kios maupun losnya.
"Kios dan los ini semuanya sudah ada yang punya tapi belum dibuka atau ditempati. Kami (pemerintah daerah) akan menindak tegas, menertibkan dan memberikan surat peringatan pada tanggal 16 Oktober 2023 mendatang," ujarnya.
"Jika setelah itu masih tidak dibuka/ditempati, maka pihak berwenang akan segera menindaklanjuti. Harapan kami seluruhnya bisa beroperasional dan nantinya akan kami lakukan penataan," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan Pasar Gedhe Klaten merupakan satu-satunya pasar tradisional yang dilengkapi beragam fasilitas modern seperti travelator dan ekskalator.
Karena itu, Sri Mulyani mengajak semua elemen dari jajaran Pemkab Klaten, Forkopimda, dan para pedagang untuk bersama-sama mengelola dengan baik Pasar Gedhe Klaten.
"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama, baik itu pemerintah daerah, Forkopimda dan pedagang untuk bersama-sama mengelola pasar ini dengan baik. Kita semua harus kompak bersatu untuk menjadikan pasar ini baik di mata semua orang," tuturnya.
![]() |
Menanggapi masih adanya kios dan los yang masih kosong, Sri Mulyani meminta para pedagang untuk segera membuka dan menempatinya. Selain itu Sri Mulyani juga meminta para pedagang lebih menjaga kebersihan pasar.
"Beberapa kali saya meninjau, melihat kondisi pasarnya. Masih banyak yang kosong, saya minta para pedagang untuk segera menempati kios atau losnya, segera ya. Jangan sampai kami mengambil tindakan tegas terkait hal itu," ujarnya.
Selanjutnya untuk kebersihan, saya harap pedagang lebih menjaga kebersihannya, berangkat bersih pulang juga bersih," tambahnya.
Sri Mulyani juga menekankan perihal penataan parkir kendaraan di Pasar Gedhe, termasuk menekankan ketertiban pasar, khususnya bagi pedagang 'oprokan' yang harus berjualan sesuai waktu yang telah ditentukan.
"Penataan parkirnya juga harus disiapkan. Pasarnya sudah bagus, jangan sampai parkirnya sembarangan. Pedagang oprokan juga harus tertib, aturannya jam 7 pagi sudah selesai ya segera pergi, jangan sampai merugikan pedagang yang ada di dalam," pungkasnya.
(adv/adv)