BMKG: Pulau Bintan Terdampak Kabut Asap Kiriman dari Riau dan Sumsel

CNN Indonesia
Rabu, 11 Okt 2023 04:50 WIB
Menurut Prakirawan BMKG Tanjungpinang, kabut asap di Pulau Bintan masih tergolong aman karena jarak pandang relatif normal, di atas batas normal 1.000 meter.
Ilustrasi asap imbas karhutla di Sumatra. (ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang menyampaikan Pulau Bintan yang meliputi Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, terdampak kabut asap kiriman imbas karhutla dari Pulau Sumatra, seperti Riau dan Sumatera Selatan.

"Kabut asap melanda Pulau Bintan sudah sekitar lima hari terakhir akibat terbawa angin," kata prakirawan BMKG Tanjungpinang Miranda Putri Permatasari di Tanjungpinang, Selasa (10/10) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, kabut asap di Pulau Bintan masih tergolong aman karena jarak pandang relatif normal atau di atas batas normal 1.000 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi itu, kata dia, belum sampai menghambat aktivitas pelayaran dan penerbangan di daerah setempat.

Kendati begitu, BMKG tetap menyarankan warga setempat memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat kabut asap.

"Kabut asap mengandung gas dan partikel kimia yang dapat mengganggu sistem pernapasan, jadi sebaiknya warga pakai masker jika keluar rumah," ujarnya.

Selain itu, BMKG meminta warga mewaspadai terjadinya kebakaran hutan dan lahan di tengah kondisi cuaca panas di Pulau Bintan dalam beberapa hari terakhir.

Apalagi, katanya, BMKG telah mendeteksi beberapa titik api, khususnya di kawasan Bintan Utara, Kabupaten Bintan yang dikelilingi laut lepas.

"Saat ini kondisi cuaca panas, pertumbuhan hujan kurang. Warga harus mewaspadai kebakaran hutan dan lahan, salah satunya tidak membuang puntung rokok sembarangan," katanya.

Wilayah lainnya di Kepri, seperti Kota Batam, juga ikut terkena dampak kabut asap kiriman dari Pulau Sumatra, sejak sepekan terakhir.

Kualitas udara di Natuna kurang sehat

Dua hari sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyatakan kualitas udara di daerah itu kurang sehat.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Natuna Harmidi mengatakan kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kabut asap tipis di daerah itu.

"Hari ini polutan kita PM (Particulate Matter) 2.5 adalah 26.5 AQI US 81, kategori sedang," ujar Harmidi, Minggu (8/10).

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan untuk masyarakat yang sensitif dengan asap diimbau untuk menggunakan masker.

"Tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor," pinta Harmidi.

Ia menduga kabut asap tersebut kiriman dari Pulau Sumatra dan Kalimamtan.

"Dari satelit kita mendapat kiriman dari dua daerah itu," kata Harmidi.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Ranai Feriomex Hutagalung menyebutkan asap tersebut diduga berasal dari Kalimantan, sebab dari pemantauan yang dilakukan timnya, terdapat titik panas di wilayah Kalimantan.

"Kondisi angin yang bertiup dari tenggara membawa partikel-partikel kecil (asap)," sebut Feri.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mengatakan saat ini Natuna diselimuti kabut asap tipis.

Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika, mengatakan kondisi demikian sudah terjadi selama seminggu.

"Pagi ada kabutnya sorenya hilang," ucapnya di Natuna, Sabtu (7/10).

Warga Natuna Sri Dini Hariani mengatakan kabut asap yang menyelimuti daerah itu tidak mengganggu aktivitasnya. Namun, ia bersama keluarganya tetap melakukan pembatasan aktivitas.

"Bagusnya kalau sudah begini pemerintah buat surat edaran biar warga tahu," saran Dini.

Warga Natuna lainnya, Ilham mengatakan dirinya sudah melihat kabut sejak beberapa hari terakhir.

"Saya lihat ke arah laut jarak pandang agak berkurang karena kabut," katanya.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER