Ahok Tegas Lebih Pilih Ganjar-Mahfud: Teruji, Berpengalaman

CNN Indonesia
Sabtu, 21 Okt 2023 06:30 WIB
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendukung Ganjar dan Mahfud MD di Pilpres 2024. (CNN Indonesia/Wella Andany)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terang-terangan mendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai Capres-Cawapres 2024.

Pernyataan Ahok dilontarkan di tengah isu Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, disebut akan jadi cawapres Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

"Ya sah-sah saja Gibran maju Cawapres, tergantung rakyat mau pilih apa enggak. Yang jelas saya pilih Ganjar Mahfud lah, keduanya sudah teruji dan berpengalaman," ujar Ahok ditemui di Jakarta, Jumat (20/10).

Jokowi dan Ahok sendiri pernah sama-sama memimpin Jakarta kala berpasangan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI pada 2012.

Meski begitu, Ahok berpendapat putra sulung Jokowi itu belum pantas menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia. Sebab, dia menilai untuk jadi cawapres atau capres, dibutuhkan pengalaman yang luas soal ketatanegaraan.

"Gibran belum berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," ucap Ahok ditemui di Jakarta, Jumat (20/10).

Untuk mengurus negara sebesar Indonesia, setidaknya lanjut Ahok harus punya pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi. Dengan pengalaman itu, maka seseorang dianggap mampu karena memiliki pengetahuan tata negara yang lengkap.

"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba lho. Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," tegasnya.

Ahok mengaku menyampaikan hal ini tanpa maksud untuk meremehkan Gibran atau anak muda lainnya. Dia yakin bahwa anak muda bisa lebih kreatif.

Tapi, bicara tata negara, seorang pemimpin, kata Ahok, harus mengerti konstitusi. Bukan cuma yang berani untuk maju, tapi yang lengkap dengan track reccord yang jelas. Butuh waktu dan pembuktian, tidak instan.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita enggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Apalagi, lanjut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia. Sebab, masalah yang digadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.

"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," tegas Ahok.

(wiw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK