Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berencana mengembangkan Skadron Udara 700 Pusat Penerbang TNI AL (Puspenerbal) yang saat ini mengoperasikan unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat nirawak (drone).
Ia berharap kekuatan UAV AL pun akan semakin meningkat. Dia mengatakan hal demikian merujuk pula situasi pertempuran global seperti yang terjadi di Ukraina hingga Timur Tengah saat ini.
"Dengan kemajuan peperangan saat ini yang kita lihat di Ukraina, di Timur Tengah, di Palestina, itu bagaimana drone itu sangat efektif digunakan dalam peperangan," ujar Ali kepada wartawan usai sertijab tiga jabatan strategis TNI AL di Mabes Angkatan Laut, Jakarta Timur, Kamis (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu jabatan strategis yang dipimpin sertijab-nya oleh Ali adalah Komandan Puspenerbal dari Laksda Imam Musani kepada Laksma Sisyani.
Imam selanjutnya bakal menduduki jabatan Staf Khusus KSAL. Sementara Sisyani sebelumnya adalah Staf Khusus KSAL. Dengan jabatan barunya ini, Sisyani akan naik pangkat jadi bintang dua atau laksda.
Ali mengatakan Puspenerbal saat ini sudah memiliki sejumlah UAV baik impor maupun produk dalam negeri. Dan itu, sambungnya, akan dikembangkan untuk memperkuat kekuatan tempur drone TNI AL.
"Puspenerbal saat ini sudah memiliki berapa UAV, baik yang kita dapatkan dari Amerika Serikat maupun ada dari buatan kita sendiri, dan dari litbang-litbang yang dimiliki TNI AL. ke depan tentu saja kita akan mengembangkan Skadron UAV, kemudian semua yang terkait dengan peralatan nirawak yang bisa diterbangkan," tuturnya.
Bukan hanya menugaskan Puspenerbal untuk menguasai teknologi UAV itu, Ali pun ingin pula jajarannya memerhatikan prestasi dan jenjang karier prajuritnya.
"Tentu saja Puspenerbal harus menguasai ini, dan prestasi dan jenjang karier mereka juga kami perhatikan khusus dalam pengawakan pilot-pilot tanpa awak," ujar jenderal bintang empat itu.
Mengutip dari Antara, TNI AL diketahui resmi membentuk Skadron Udara 700/Pesawat Udara Tanpa Awak (PUTA) Puspenerbal pada Juni 2021 saat Angkatan Laut dipimpin Laksamana TNI Yudo Margono yang saat ini menjabat Panglima TNI.
Skadron 700/PUTA, yang bernaung di bawah Wing Udara 2/Gegana Pusaka Samudera, bermarkas di Juanda, Surabaya, Jawa Timur.
Skadron 700/PUTA saat ini mengoperasikan di antaranya drone ScanEagle buatan Amerika Serikat dari anak perusahaan Boeing, Insitu Inc.
TNI AL saat ini mengoperasikan setidaknya 14 drone ScanEagle, yang merupakan hasil hibah dari Pemerintah Federal Amerika Serikat (AS), utamanya untuk patroli maritim. Meskipun hibah, tetap ada anggaran yang dialokasikan untuk integrasi sistem drone ScanEagle ke sistem pertahanan udara TNI AL. Integrasi sistem ScanEagle saat itu dikerjakan PT Len.
ScanEagle dapat beroperasi pada ketinggian di atas 15.000 kaki (4.572 meter) selama lebih dari 20 jam. Kecepatan terbang ScanEagle sekitar 111 km/jam dan kecepatan maksimum 148 km/jam. Batas ketinggian terbang mencapai 5.950 meter.
Tidak hanya ScanEagle, Skadron Udara 700/PUTA Puspenerbal juga mengoperasikan drone Schiebel Camcopter S-100 buatan Austria dari Mitraco. Setidaknya ada 10 prajurit TNI AL dari Skadron Udara 700/PUTA yang telah menerima pelatihan sistem operasi Schiebel Camcopter S-100 pada 11-29 September 2023.
(yoa, antara/kid)