Pos pengamatan Tangkuban Parahu yang berada di puncak gunung api itu dibobol maling.
Sejumlah barang yang digondol di antaranya adalah kabel-kabel dari alat sistem transmisi repeater seismograf atau pemantau guncangan/gempa yang salah satunya akibat aktivitas vulkanis.
Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) pun, membenarkan adanya pencurian tersebut.
"Jadi yang terjadi, pengambilan kabel-kabelnya saja. Jadi untuk sementara, ada beberapa alat yang tidak berfungsi," ungkap Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG Ahmad Basuki saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/11).
Dia mengatakan pencurian di pos pengamatan gunung api Tangkuban Parahu itu baru diketahui pihaknya saat petugas melakukan pemeriksaan rutin pada Senin (30/10) lalu. Lalu keesokan harinya, yakni Selasa (31/10), PVMBG pun melakukan pelaporan dugaan pencurian tersebut.
"Sudah dilaporkan kemarin, ke Polsek Sagalaherang, Subang," kata dia.
Sementara waktu, Ahmad mengatakan saat ini pihaknya melakukan pemantauan terhadap gunung Tangkuban Parahu. Ia pun memastikan pantauan gunung Tangkuban Parahu tetap dilakukan dengan bantuan alat lainnya, yang masih dapat dioperasionalkan.
"Ada alat-alat lain yang masih berfungsi juga karena sistem cadangan power-nya masih ada," katanya.
"Kita masih punya beberapa alat pantau sesmig dan informasi, kemudian lima sistem sesmig, kemudian dari GPS ada lima sesmig. Jadi yang terganggu adalah sistem transmisi repeater dari dua stasiun sesmig. (Masih ada) tiga stasiun sesmig masih berjalan," sambung Ahmad menjelaskan.