Eks Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengaku ingin mengajar sebagai dosen dan bertani usai nanti pensiun dari militer.
Hal itu disampaikan Dudung usai dirinya dikukuhkan sebagai guru besar tetap Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) pada hari ini, Selasa (7/11). Pengukuhan dipimpin oleh Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono.
"Ngajar, bertani, alhamdulillah, ya ngajar lah," kata Dudung kepada wartawan di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Sekolah Tinggi Hukum Militer, Dudung mengaku sudah aktif mengajar sejak 2019. Mata kuliah yang diajarnya adalah manajemen operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP)
"Sudah mengajar dari tahun 2019. Manajemen saya ngambilnya. OMP dan OMSP," katanya.
Saat pengukuhan itu, Dudung sempat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk "Pengaruh Geopolitik dan Geostrategi pada Penguatan Kepemimpinan TNI Angkatan Darat dalam Mewujudkan Visi Ketahanan Nasional".
Secara personal, ia mengatakan status guru besar yang disandangnya akan melengkapi ilmu militer yang telah dipelajarinya selama ini.
"Saya kan sudah berkecimpung di dunia akademisi sudah lama, di S1, S2, S3. Bagi saya, bahwa saya sebagai seorang militer ini tidak cukup ilmunya dalam rangka menggeluti dunia militer, walaupun saya bintang empat, tetapi ada ilmu-ilmu di sipil yang harus kita kuasai," kata Dudung.
Dudung akan memasuki masa pensiun pada 19 November 2023. Lulusan Akademi Militer 1988 dari kecabangan Infanteri ini bakal berusia 58 tahun pada saat itu.
Berdasarkan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia, dijelaskan prajurit melaksanakan dinas keprajuritan sampai usia paling tinggi 58 tahun bagi perwira, dan 53 tahun bagi bintara serta tamtama.
Beberapa waktu lalu, sempat beredar kabar Dudung bakal ditunjuk menjadi Kepala Badan Intelijen Nasional menggantikan Budi Gunawan. Namun Dudung mengaku belum pernah ada diskusi soal posisi kepala BIN antara dirinya dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
(yoa/kid)